POLITIKABC.COM - Jalaludin Rumi, seorang ulama, penyair, dan filsuf Islam dari Persia pada abad ke-13, adalah salah satu tokoh yang pemikirannya melintasi zaman. 

Karya-karyanya yang penuh makna spiritual tidak hanya menginspirasi dunia Islam tetapi juga masyarakat global lintas budaya dan agama. 

Sosoknya menjadi sumber ide dan nilai bagi banyak pemikir, termasuk Denny JA, seorang intelektual dan kreator multidisiplin dari Indonesia.

Baca Juga: Menyelam ke Dalam Diri: Pengantar Buku 71 Lukisan Tentang Renungan Jalaluddin Rumi dari Denny JA

Mengenal Jalaludin Rumi

Rumi lahir pada 30 September 1207 di Balkh (kini Afghanistan) dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Konya, Turki. 

Nama aslinya adalah Jalal ad-Din Muhammad Balkhi, tetapi ia lebih dikenal sebagai Rumi, merujuk pada wilayah Anatolia (Rum) tempat tinggalnya.

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Risiko Besar Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD 

Pada awalnya, Rumi dikenal sebagai ahli hukum Islam dan pengajar. Namun, pertemuannya dengan seorang darwis bernama Shams Tabrizi mengubah arah hidupnya. 

Shams memperkenalkan Rumi pada perjalanan spiritual yang mendalam, yang kemudian menjadi inti dari karya-karya sastranya. Karya besar seperti Diwan-e Shams-e Tabrizi dan Masnavi-i Ma'navi menggambarkan eksplorasi cinta ilahi, makna hidup, dan hubungan manusia dengan Tuhan. 

Melalui metafora dan simbol yang kaya, Rumi mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, kasih sayang, dan harmoni.

Baca Juga: 5 Pandangan Hasil Riset LSI Denny JA tentang Pilkada dan Pilpres yang Lebih Inklusif

Pengaruh Rumi pada Pemikiran Denny JA