DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Pandangan Satrio Arismunandar Mengenal Denny JA Lebih Mendalam, Inspirasi bagi Generasi Penerus

image
Pandangan Satrio Arismunandar Mengenal Denny JA Lebih Mendalam, Inspirasi bagi Generasi Penerus. (Politikabc.com/kiriman)

Denny juga memiliki pendekatan unik dengan memadukan data dan narasi strategis untuk menyentuh hati masyarakat. Ia menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dicapai tanpa kekerasan, melainkan melalui strategi komunikasi yang efektif.  

Sebagai pengusaha, Denny juga sukses mengelola berbagai sektor seperti properti, hotel, tambang, dan kuliner, dengan kekayaan yang melampaui Rp 1 triliun sebagai buktinya.  

Di bidang sastra, Denny menciptakan genre puisi esai pada 2012, perpaduan antara puisi, narasi, dan isu sosial. Buku pertamanya, Atas Nama Cinta, menjadi tonggak awal genre ini yang kini telah menghasilkan lebih dari 150 buku puisi esai di Asia Tenggara.  

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Wacana Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD, Respons Publik Sangat Negatif

Genre ini tidak hanya menjadi ekspresi seni, tetapi juga alat advokasi sosial yang membahas isu-isu sensitif seperti diskriminasi agama, pernikahan anak, dan kekerasan berbasis gender.  

Di era digital, Denny adalah salah satu pionir yang memanfaatkan media sosial untuk membentuk opini publik. Pada 2014, majalah TIME menobatkannya sebagai salah satu dari 30 tokoh paling berpengaruh di internet berkat perannya dalam pemilu presiden Indonesia.  

Melalui media sosial, ia tidak hanya menjangkau jutaan orang, tetapi juga menciptakan ruang diskusi yang mendorong nilai-nilai keadilan dan demokrasi.  

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Risiko Besar Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD 

Pendekatan seni dan aktivisme Denny terlihat jelas melalui Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi yang menggabungkan puisi esai, video pendek, dan kampanye digital untuk mengedukasi masyarakat tentang toleransi dan hak asasi manusia.  

Sebagai pemikir multidisiplin, Denny memperkenalkan Enam Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI yang mengintegrasikan agama, sains, dan teknologi untuk menciptakan harmoni.  

Satrio menyimpulkan bahwa Denny layak disebut jenius karena: 
 
1. Inovasi Berkelanjutan: Terus menciptakan hal baru yang relevan di berbagai bidang.  

Baca Juga: 5 Pandangan Hasil Riset LSI Denny JA tentang Pilkada dan Pilpres yang Lebih Inklusif

2. Dampak Luas: Karyanya memengaruhi masyarakat, struktur sosial, dan politik.  

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait