Mengenal Kekah, Hewan Endemik Asal Natuna yang Terancam Punah
- Penulis : Ulil
- Sabtu, 04 Januari 2025 13:34 WIB
Kekah dilindungi oleh undang-undang karena terancam punah yang diduga karena beberapa sebab, yakni perburuan liar, kerusakan habitat dan perdagangan hewan liar.
Menanggapi gejolak tersebut, Pemerintah Kabupaten Natuna berinisiatif untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di wilayah tersebut, termasuk pemerhati lingkungan dengan pihak BBKSDA, untuk berdiskusi bersama.
Pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 20 November 2024, tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan.
Baca Juga: Upaya Bersama Menyelamatkan Harimau Sumatra dari Ancaman Kepunahan
Meskipun dengan hati yang berat, para pemerhati lingkungan menerima keputusan untuk memindahkan kekah Natuna setelah mendengarkan penjelasan dari tim BBKSDA mengenai tujuan pemindahan tersebut, yaitu untuk rehabilitasi satwa guna menjaga hewan endemik itu agar tidak punah serta janji Pemkab Natuna akan memberi perhatian khusus kepada kekah Natuna di 2025.
Rehabilitasi demi kesejahteraan
Program rehabilitasi ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat. Tujuannya untuk memastikan kesejahteraan kekah Natuna serta mendukung upaya konservasi spesies yang terancam punah atau terluka.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam, BBKSDA Riau Tommy Steven Sinambela, rehabilitasi kekah Natuna akan dilakukan di Lembaga Konservasi Taman Safari Prigen di Pasuruan, Jawa Timur.
Pemilihan tempat ini didasarkan pada kenyataan bahwa Kepulauan Riau belum memiliki fasilitas yang memadai untuk rehabilitasi satwa liar. Program rehabilitasi ini juga merupakan bagian dari upaya pengembangbiakan terkontrol spesies endemik yang dilindungi.
Selain kekah Natuna, program rehabilitasi ini juga mencakup spesies lain yang berada di beberapa daerah di Indonesia. Adapun satwa yang dipilih untuk direhabilitasi antara lain simakobu, bokoi, joja atau lutung Mentawai, anoa Buton, burung rangkong gading, burung kakaktua kecil jambul kuning, babi rusa Togean, burung murai Kangean, burung kacamata wangi-wangi, dan beo Enggano.
Baca Juga: Fakta Menarik tentang Hewan Berbisa dan Beracun, Apa Bedanya?
Rencananya, jumlah kekah Natuna yang akan direhabilitasi sebanyak lima ekor.