Kasus KDRT yang Dialami Perempuan Ternyata Banyak Dipicu Masalah Ekonomi
- Penulis : Ulil
- Selasa, 24 Desember 2024 13:03 WIB
POLITIKABC.COM - Anggota Komisi XI DPR RI Andi Yuliani Paris mengemukakan bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di kalangan perempuan sering disebabkan masalah ekonomi sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi.
Andi menilai pemerintah harus memastikan ada lebih banyak lapangan pekerjaan yang bisa diakses oleh generasi muda, agar mereka tidak terjebak dalam kondisi yang memperburuk sehingga terjadi KDRT.
Selain itu, Yuliani juga menekankan pentingnya peran pendidikan dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Upaya itu salah satunya untuk menekan kasus KDRT.
Baca Juga: Dijerat Pasal KDRT, Polwan yang Membakar Suami di Mojokerto Ditetapkan Sebagai Tersangka
Karena itu, dia menyarankan agar kurikulum pendidikan di tingkat SMK dan SMA serta universitas perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja yang berkembang.
Banyak lulusan sekolah saat ini, menurut dia, yang tidak siap menghadapi tantangan dunia kerja karena keterbatasan keterampilan yang relevan.
"Kasus KDRT terhadap perempuan sering kali berakar pada masalah ekonomi. Karena itu, kita perlu fokus pada program-program pemberdayaan ekonomi, terutama bagi generasi muda," kata Andi di Jakarta, Selasa 24 Desember 2024.
Karena itu, pemerintah perlu segera memperbaharui kurikulum pendidikan agar lulusannya dapat siap bersaing di dunia kerja.
Menurut Yuliani, hal ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang memiliki kecerdasan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran dan mengurangi potensi terjadinya KDRT.
Ketua Umum Yayasan Kemanusiaan Rombongan Ibu-Ibu Eksis (Rombsis) Indonesia Andi Idhanursanty menjelaskan bahwa pendidikan tentang KDRT harus dimulai dari keluarga, terutama dari orang tua.
Idha menilai sosok ibu sebagai figur sentral dalam keluarga, berperan penting dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak.