Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang, Komisi III DPR RI akan Memanggil Kadiv Propam Polri untuk Evaluasi
- Penulis : Ulil
- Sabtu, 30 November 2024 08:50 WIB
POLITIKABC.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath mengatakan bahwa pihaknya menjadwalkan untuk melakukan evaluasi terkait prosedur penggunaan senjata api (senpi) oleh personel Polri, menyusul sejumlah insiden penembakan yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Dia mengatakan Komisi III DPR RI dalam waktu dekat akan memanggil Kepala Divisi (Kadiv) Propam Polri hingga Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia untuk membahas terkait hal tersebut.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI telah menjadwalkan untuk memanggil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar terkait insiden penembakan yang dilakukan oleh oknum anggota Polrestabes Semarang kepada seorang siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Menko Polkam: Pelaku Dijerat Pasal Berlapis
Pemanggilan tersebut rencananya akan dilakukan pada Selasa 3 Desember pekan depan, bersamaan dengan jadwal pemanggilan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) dan Kadiv Propam Mabes Polri untuk membahas soal kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.
"Nanti kami akan panggil Kadiv Propam, termasuk nanti juga kami panggil As SDM untuk mengecek dan mengevaluasi penggunaan senpi," kata Rano di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 29 November 2024.
Dia pun setuju perlu adanya pemeriksaan kondisi psikologi anggota Polri secara berkala untuk mencegah penyalahgunaan senjata api, sebagaimana yang dikemukakan oleh Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.
"Karena mungkin penggunaan senpi ini kan pemeriksaan kesehatannya tidak selalu berkala, misalnya hari ini tadi Bang Habib (Habiburokhman) bilang sehat, belum tentu besok sehat. Artinya memang harus terus diperiksa dan evaluasi," ujarnya.
Dia menyambut baik pula usulan agar personel Polri dipasangkan kamera tubuh (body camera/bodycam) untuk mencegah penyalahgunaan senjata api.
"Itu bagus, itu boleh juga jadi ide yang bagus," ucapnya.
Baca Juga: Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Kota Semarang Ditahan, Propam Polri Pastikan Penanganan Kasus Transparan
Terpisah, Habiburokhman juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek mekanisme audit penggunaan senjata api yang dilakukan terhadap personel Polri secara reguler.
"Kalau senpi, yang kami ingin cek itu adalah bagaimana mekanisme audit yang reguler," kata Habiburokhman di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dia lantas berkata, "Saya komunikasi dengan teman-teman Polri, katanya sudah ada, tapi sejauh mana penerapannya?"
Sebab, kata dia, kondisi psikologis setiap orang dapat berubah seiring dinamika kehidupan yang dialami.
Tak terkecuali, personel Polri yang dibekali senjata api sehingga dikhawatirkan memiliki kerawanan untuk disalahgunakan bila tak ada evaluasi psikologis berkala.
"Kalau orang pertama mendapatkan senpi oke lah, tapi kan situasinya terus berubah, kehidupan orang juga dinamis. Misalnya, tahun ini dia santai, tahun depan dia mungkin complicated, dia stress, dan lain sebagainya. Apakah masih layak untuk menggunakan senpi?" tuturnya.***