DECEMBER 9, 2022
News

Andreas Harsono Jelaskan Kondisi Mental Sang Adik yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual hingga Akhirnya Meninggal

image
Andreas Harsono Jelaskan Kondisi Mental Sang Adik yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual. (Politikabc.com)

POLITIKABC.COM - Andreas Harsono, salah satu pendiri Kelas Jurnalisme Sastrawi, Yayasan Pantau, pulang ke kampung halamannya, Jember, setelah mengetahui adik kandungnya Susanna Harsono (54), menjadi korban kekerasan seksual, hingga berujuang sakit dan meninggal.

Andreas menyebut dirinya merupakan salah satu Kakak yang paling dekat dengan Susanna. Setiap hari Andreas dan adiknya seringkali berkomunikasi lewat sambungan telepon. 

Bahkan, Susanna juga sering berangkat sendiri ke Jakarta dengan naik Kereta Api untuk bertemu Andreas. 

Baca Juga: Menko PM Muhamin Iskandar Mengecam Keras Pelaku Kekerasan Seksual Berkedok Panti Asuhan Islam di Tangerang

"Saya, ada lagi adik saya, baru kemudian Susanna. Tapi dari semua, dia paling dekat dengan saya. Tiap hari telepon," kata Andreas kepada Politikabc.com di Mapolres Jember, Sabtu 9 November 2024. 

Susanna, kata Andreas divonis mengalami Skizofrenia Paranoia. Atas kondisinya dia disebut mengalami disabilitas psiko-sosial. Adiknya, menuntaskan sekolah SD hingga SMA di Jember.

Susanna sempat kuliah di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. Kemudian pindah ke Asian Institute for Liturgy and Music di Manila, selama dua tahun.

Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Nilai Penanganan Kasus Kekerasan Seksual Mantan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo Lambat

"Namun dia drop out," jelasnya.

Susanna kemudian kembali ke Indonesia, sempat kuliah setahun di Akademi Seni Karawitan Indonesia di Surakarta, namun juga gagal. Baru kemudian dia terdiagnosa mengalami skizofrenia.

Setelah kembali dan tinggal di Jember, dia bisa mengurus masalah domestik dan merawat orangtuanya. 

Baca Juga: Hingga November 2024, Kekerasan Seksual yang Ditangani Satgas PPKS Universitas Jember Capai 22 Kasus

"Dia bisa bermain musik piano klasik, menyanyi dan hapal ratusan lagu," katanya.

Lebih lanjut Andreas mengatakan, Kondisi Skizofrenia Paranoia, membuat Susanna merupakan salah satu orang yang sangat sensitif dengan pelecehan seksual. Traumanya bisa sampai bertahun-tahun. 

"Bila orang disentuh bagian sensitif, ada yang mungkin tidak bisa tidur semalaman atau takut berhari-hari. Setiap orang berbeda-beda, kalau adik saya bisa bertahun-tahun," jelasnya. 

Baca Juga: Adik Kandungnya Meninggal Usai Jadi Korban Kekerasan Seksual, Andreas Harsono Melapor ke Polisi

Hingga akhirnya, pada 6 Oktober 2024, pelaku AY (56) yang merupakan kakak Kelas Susanna ketika SMP, melakukan serangan seksual dengan memegang payudara Susanna. Dia trauma berat, hingga akhirnya sakit dan meninggal pada Sabtu 9 November 2024.  

Sebelumnya diberitakan, Peneliti Human Rights Watch di Indonesia dan pegiat Jurnalisme Sastrawi, Andreas Harsono melaporkan kasus yang menimpa adiknya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember, Sabtu 9 November 2024. 

Adik Andreas, Susanna Harsono (54) pada 6 Oktober 2024, menjadi korban kekerasan seksual hingga akhirnya berdampak pada kondisi kesehatan, hingga meninggal, tepat satu bulan setelah peristiwa, Sabtu 9 November 2024.***

Berita Terkait