DECEMBER 9, 2022
Teknologi

Airlangga Hartarto: Penjualan Mobil Hybrid di Pasar Indonesia Tetap Mulus Tanpa Dukungan Insentif dari Pemerintah

image
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan wawancara dengan awak media pada Green Initiative Conference Kumparan di Hotel Borobudur Jakarta. (ANTARA/Pamela Sakina)

POLITIKABC.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa penjualan mobil hybrid di pasar Indonesia tetap baik tanpa dukungan insentif dari pemerintah. 

Saat ditanya mengenai kepastian bahwa mobil kombinasi bensin dan listrik tersebut tidak akan menerima insentif, ia menegaskan bahwa penjualannya dipastikan akan meningkat. 

Perdebatan mengenai pemberian insentif untuk mobil hybrid di antara pemangku kepentingan, asosiasi, ahli, dan produsen otomotif telah berlangsung sengit dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Upacara Kemerdekaan di IKN, Kementerian Sekretariat Negara akan Menyewa 1000 Unit Mobil untuk Para Tamu VVIP

“Selama ini tanpa insentif juga penjualannya cukup baik,” kata dia pada Green Initiative Conference Kumparan di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 24 September 2024. 

Sebelumnya, pada akhir Agustus lalu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepakat dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyampaikan keinginannya terhadap mobil hybrid untuk turut mendapat insentif dari pemerintah meski besarannya tidak sebesar insentif untuk mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV).

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto menilai, mobil hybrid pantas mendapat insentif berkat efisiensi bahan bakarnya yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional alias mobil bermesin pembakaran internal (ICE).

Baca Juga: Polres Lombok Barat Tahan Sekretaris Camat Kuripan Usai Jadi Tersangka Kasus Penggelapan Mobil 

Selain itu, mobil hybrid, menurut Jongkie, menghasilkan polusi yang lebih rendah karena mesin ICE pada mobil ini jarang beroperasi, yang pada akhirnya dapat membantu Indonesia mengurangi emisi pada 2030.

Mobil hybrid juga dinilai lebih andal karena tidak memerlukan infrastruktur khusus berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) seperti BEV.

Sementara itu pada awal September lalu, Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) menyetujui keputusan pemerintah menyoal insentif mobil hybrid yang tidak akan memberikan insentif untuk kendaraan jenis tersebut pada tahun ini.

Baca Juga: Pakar Otomotif Sebut Parkir Mobil Matik Salah Bisa Perpendek Usia Ketahanan Mesin, Begini Langkah yang Benar

"Kami tidak mendukung hybrid mendapatkan subsidi ya," kata Ketua Umum Periklindo, Moeldoko di Jakarta, Rabu.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait