POLITIKABC.COM - Sebanyak lebih dari 100.000 bebek di sebuah peternakan di Negara Bagian New York, Amerika Serikat, akan dimusnahkan setelah ditemukan kasus flu burung, menurut laporan ABC News.

Komisaris Kesehatan Wilayah Suffolk, Gregson Pigott, menyatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait temuan ini.

Meski begitu, Pigott menegaskan bahwa risiko penularan ke manusia masih rendah. "Virus ini, untuk saat ini, tidak bisa menular antar manusia," jelasnya dikutip Jumat 25 Januari 2025.

Baca Juga: Waspada Penyakit PMK Terus Meningkat, Pemkab Karanganyar Imbau Para Peternak Sapi Batasi Transaksi antar Daerah

Ia juga menambahkan, "Sayangnya, dalam situasi seperti ini, jika kawanan ternak terinfeksi, langkah yang harus diambil adalah memusnahkan seluruh kawanan."

Hingga 17 Januari, tidak ditemukan kasus flu burung pada manusia di peternakan tersebut. Namun, sejumlah pekerja telah menerima pengobatan pencegahan untuk mengantisipasi penularan.

Berdasarkan data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS, sejak April 2024, tercatat 67 kasus flu burung di 10 negara bagian. Satu-satunya korban meninggal adalah seorang pasien berusia di atas 65 tahun di Louisiana yang memiliki penyakit kronis.

Baca Juga: Penyakit PMK pada Hewan Ternak di Riau Semakin Mengkhawatirkan, Pemerintah Gelontor 53.600 Dosis Vaksin

Seperti diketahui, Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang utamanya menginfeksi burung, baik burung liar maupun unggas peliharaan seperti ayam, bebek, dan kalkun. Virus ini juga dikenal dengan istilah avian influenza (AI).

Ada beberapa subtipe virus flu burung, tetapi yang paling sering menjadi perhatian adalah:

H5N1: Subtipe ini dikenal sangat mematikan bagi unggas dan memiliki potensi menular ke manusia.

Baca Juga: Puluhan Hewan Ternak di NTB Sembuh dari Penyakit PMK, Begini Cara Mengatasinya

H7N9: Subtipe ini juga berbahaya bagi manusia dan telah menyebabkan wabah di beberapa negara.