DECEMBER 9, 2022
Puisi

Puisi Esai Denny JA, Sang Pemula: Serikat Dagang Islam

image
Puisi Esai Denny JA, Sang Pemula: Serikat Dagang Islam. (Politikabc.com/kiriman Denny JA)

Ia mendirikan Sarekat Dagang Islam,
mengundang para pedagang Muslim untuk bersatu.

“Jika kita tidak melindungi sesama, siapa lagi?”

Suara pedagang kecil bisa berubah,
menjadi suara rakyat yang tak lagi diam.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London

Di bawah panji Sarekat Dagang Islam,
pedagang pribumi bersatu menjadi anyaman batik yang kuat.

Anggotanya menjangkau ratusan ribu jiwa,
menggetarkan pasar hingga politik,
menyulam jaringan dari kota ke desa.

Tak lagi sendiri, mereka tegak berdiri,
menantang penjajahan dengan langkah pasti.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka

-000-

Namun, perjuangan ekonomi tak cukup memuaskan hati.

Di sela malam yang sunyi, ia terjaga,
menyadari ketidakadilan bukan sekadar angka di pasar.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup di Dalam Puisi Esai

Di luar pasar,
bangsa ini juga disedot perlahan.
Lintah besar bernama penjajah,
bertahta di langit,
menghisapnya siang dan malam.

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait