Thursday, May 15, 2025
Puisi

Puisi Esai Denny JA, Sang Pemula: Serikat Dagang Islam

image
Puisi Esai Denny JA, Sang Pemula: Serikat Dagang Islam. (Politikabc.com/kiriman Denny JA)

Samanhudi melihat dirinya,
terpantul di wajah pedagang kecil yang layu.

-000-

Di antara kain batik yang terjajar, ia duduk sendiri,
Haji Samanhudi, pedagang yang kini mendengar bangsanya memanggil.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Salman Berjumpa Tunawisma di London

Di balik kain batik yang terbentang, tersimpan denyut jantung bangsa.

Batik bukan sekadar benang dan warna,
tapi denyut nadi perih, harapan yang membara.

Di setiap helai terajut, terpatri mimpi merdeka,
dari pasar yang terinjak, hingga jiwa yang tak pernah menyerah.

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka

Haji Samanhudi, terlahir kembali.
Ia bukan lagi sekadar nama, tapi nyala api perjuangan yang tak pernah padam.

Tangannya menggenggam kain batik,
namun hatinya menggenggam sesuatu yang lebih besar,
keadilan yang terasa asing di tanahnya sendiri.

Suara itu bergemuruh keras sekali,
bertalu-talu di batinnya.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup di Dalam Puisi Esai

“Islam adalah persaudaraan, Pribumi adalah benteng.”

Halaman:
1
2
3
4
5

Berita Terkait