Warga Sipil Lebanon di Kota Saida dan Sarafand Bantah Klaim Israel yang Menyasar Hizbullah
- Penulis : Ulil
- Jumat, 01 November 2024 09:26 WIB
.jpg)
“Israel menembak orang-orang tak bersalah. Jika mereka ingin bertempur, sebaiknya mereka bertempur di perbatasan. Di mana negara-negara yang membela hak asasi manusia? Jika mereka benar-benar membela hak asasi manusia, mereka tidak akan mendukung perampas (Israel),” tegasnya.
Kekerasan yang semakin meningkat ini telah memicu kekhawatiran akan korban sipil di Lebanon, dengan pejabat menyatakan bahwa sebagian besar dari sekitar 2.800 warga Lebanon yang tewas dalam serangan terbaru adalah warga sipil tak bersenjata.
Serangan tersebut menuai kritik dari para pejabat, yang mengatakan bahwa sebagian besar komunitas internasional tetap bungkam terhadap gugurnya korban sipil akibat kebrutalan tentara Zionis.
Khalife menyuarakan kekecewaannya terhadap kurangnya kecaman dari organisasi hak asasi manusia internasional dan apa yang ia gambarkan sebagai pembiaran global terhadap tindakan Israel.
Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran bulan lalu di Lebanon dengan klaim menyasar Hizbullah, menandai eskalasi dalam setahun terakhir peperangan lintas perbatasan dengan kelompok itu sejak serangan brutal Israel di Jalur Gaza dilakukan.
Lebih dari 2.800 orang telah tewas, dan hampir 12.900 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.
Israel memperluas konflik dengan melakukan serangan darat di Lebanon selatan pada 1 Oktober.***