DECEMBER 9, 2022
International

Warga Sipil Lebanon di Kota Saida dan Sarafand Bantah Klaim Israel yang Menyasar Hizbullah

image
Israel memperluas konflik dengan melakukan serangan darat di Lebanon selatan. (Antara)

“Israel menembak orang-orang tak bersalah. Jika mereka ingin bertempur, sebaiknya mereka bertempur di perbatasan. Di mana negara-negara yang membela hak asasi manusia? Jika mereka benar-benar membela hak asasi manusia, mereka tidak akan mendukung perampas (Israel),” tegasnya.

Kekerasan yang semakin meningkat ini telah memicu kekhawatiran akan korban sipil di Lebanon, dengan pejabat menyatakan bahwa sebagian besar dari sekitar 2.800 warga Lebanon yang tewas dalam serangan terbaru adalah warga sipil tak bersenjata.

Serangan tersebut menuai kritik dari para pejabat, yang mengatakan bahwa sebagian besar komunitas internasional tetap bungkam terhadap gugurnya korban sipil akibat kebrutalan tentara Zionis.

Baca Juga: Serangan Militer Israel di Lebanon, Paus Fransiskus Menyerukan Penghormatan untuk Pasukan Perdamaian PBB

Khalife menyuarakan kekecewaannya terhadap kurangnya kecaman dari organisasi hak asasi manusia internasional dan apa yang ia gambarkan sebagai pembiaran global terhadap tindakan Israel.

Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran bulan lalu di Lebanon dengan klaim menyasar Hizbullah, menandai eskalasi dalam setahun terakhir peperangan lintas perbatasan dengan kelompok itu sejak serangan brutal Israel di Jalur Gaza dilakukan.

Lebih dari 2.800 orang telah tewas, dan hampir 12.900 orang terluka dalam serangan Israel sejak Oktober lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

Baca Juga: Pemerintah Amerika Serikat Tegas Menolak Ancaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk Kehancuran Lebanon

Israel memperluas konflik dengan melakukan serangan darat di Lebanon selatan pada 1 Oktober.***

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait