DECEMBER 9, 2022
International

Serangan Udara di Beirut selatan, Israel Mengklaim Telah Membunuh Komandan Senior Hizbullah Lebanon

image
Ilustrasi serangan Israel di Lebanon (Antara)

POLITIKABC.COM -  Militer Israel mengklaim pada Selasa pagi 8 Oktober 2024, bahwa mereka telah membunuh seorang komandan senior Hizbullah Lebanon dalam serangan udara di bagian selatan Beirut.

Dalam sebuah pernyataan, tentara Israel menyebutkan bahwa mereka telah menewaskan Suhail Hussein Husseini, yang mereka anggap sebagai kepala jaringan logistik Hizbullah dan bertanggung jawab atas pengiriman senjata antara kelompok tersebut dan Iran.

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa Husseini merupakan anggota dari badan militer tertinggi Hizbullah, yang dikenal sebagai Dewan Jihad.

Baca Juga: Korban Tewas akibat Serangan Israel di Lebanon Mencapai 1.540 Jiwa, Jumlah Pengungsi Meningkat hingga 77.100 Orang

Hizbullah belum memberikan tanggapan terhadap klaim yang disampaikan oleh Israel.    

Pada Senin malam, tentara Israel mengumumkan pelaksanaan serangan "tepat dan terarah" di pinggiran selatan Beirut yang mereka klaim menewaskan Husseini.

Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon sejak 23 September dengan alasan untuk membasmi Hizbullah, hingga menyebabkan lebih dari 1.250 orang tewas, melukai 3.618 lainnya, serta membuat lebih dari 1,2 juta orang mengungsi.

Baca Juga: Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 960 Orang, Uni Eropa Desak agar Intervensi Militer Tidak Dilakukan

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dalam perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak  Israel secara brutal mulai menggempur Jalur Gaza setelah kelompok Palestina, Hamas, menyerbu Israel tahun lalu. 

Gempuran Israel di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa kawasan Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Israel memperluas konflik dengan meluncurkan invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.***

Sumber: Antara

Berita Terkait