DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Ahli Retina Sebut Penyakit Diabetes yang Tidak Tertangani Bisa Mengganggu Penglihatan Mata

image
Ilustrasi pemeriksaan mata (Shutterstock)

POLITIKABC.COM - Ahli retina dan Kepala Departemen Oftalmologi di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, Ph.D, M.Epid, Sp.M(K), menyatakan bahwa penyakit diabetes yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya retinopati diabetik, yang pada akhirnya dapat memengaruhi penglihatan.

Dalam sebuah telewicara daring yang diselenggarakan pada Kamis, 10 Oktober 2024, ia menjelaskan bahwa diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di area mata.

“Salah satu bagian penting di mata yaitu retina, isinya sensor penglihatan yang kaya akan jaringan dari pembuluh darah, nah, ketika diabetes sudah berlanjut apalagi tidak terkontrol dapat mengakibatkan kerusakan pada sel-sel retina yang berfungsi sebagai sensor penglihatan,” ujar Bayu.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Denny JA Perkenalkan Rahasia Perjalanan Hidupnya dalam Buku Hijrah Berkali-Kali Ala Denny JA

“Dan kerusakan (penglihatan) yang diakibatkan itu permanen biasanya,” tambahnya.

Retinopati diabetik adalah salah satu bentuk komplikasi diabetes melitus, di mana kadar gula yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata, terutama di jaringan-jaringan yang sensitif terhadap cahaya.

Adapun gangguan penglihatan yang dapat dialami pasien yang telah mengalami retinopati diabetik yakni penglihatan kabur hingga mempercepat munculnya katarak.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad, Presiden Jokowi Mengajak Seluruh Umat Muslim Meneladani Kehidupan Rasulullah untuk Menebar Perdamaian

“Namun katarak itu kalau kondisi retinanya masih relatif baik, kemudian yang selanjutnya bisa juga muncul glukoma, ini biasanya terjadi pada stadium lanjut, dan tahap lanjut itu penglihatan sudah tidak bagus dan itu permanen, jadi tidak bisa disembuhkan penglihatannya,” jelas Bayu.

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa pasien yang telah mengalami diabetes selama 10-15 tahun umumnya akan mengalami tanda retinopati, namun, jika selama waktu tersebut diabetes selalu dikontrol dengan baik dengan bantuan dokter progres risiko retinopati dapat diperlambat.

Ia juga menyoroti pentingnya deteksi dini retinopati diabetik, sebagai langkah krusial dalam manajemen diabetes dan pencegahan komplikasi yang lebih lanjut.

Baca Juga: Komnas HAM RI Mengapresiasi Peraturan Menteri LHK tentang Perlindungan Hukum kepada Aktivis Lingkungan Hidup

“Kalau itu terdeteksi awal, perawatan itu bisa menahan laju dengan signifikan, jadi kualitas penglihatan masih baik walaupun sebenarnya sudah retinopati. Kemudian skrining deteksi dini supaya kasus itu ketahuan di awal sehingga kita bisa bergerak atau bisa menata laksana itu lebih dini,” kata Bayu.***

Sumber: Antara

Berita Terkait