Kualitas Udara di Jakarta Hari Ini Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif
- Penulis : Ulil
- Jumat, 11 Oktober 2024 08:38 WIB
POLITIKABC.COM - Kualitas udara di Jakarta pada Jumat pagi, 11 Oktober 2024 dinyatakan tidak sehat untuk kelompok sensitif dan dapat merusak tumbuhan serta mengurangi nilai estetika.
Selain itu, Jakarta berada di peringkat kedelapan sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQ Air yang diambil pada Kamis pukul 07.53 WIB, kualitas udara DKI Jakarta termasuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan angka 137 berdasarkan penilaian PM2,5 dan konsentrasi 50 mikrogram per meter kubik.
Baca Juga: Kronologi Bus Paspampres Menabrak Pilar Halte Transjakarta di Petamburan hingga Rusak Berat
Konsentrasi tersebut setara dengan sepuluh kali lipat dari panduan tahunan kualitas udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM2,5 adalah partikel udara yang berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 2,5 mikron (mikrometer).
Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.
Sementara dari data yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia urutan pertama, yaitu Baghdad (Irak) di angka 222, urutan kedua Hanoi (Vietnam) di angka 202, urutan ketiga Kinshasa (Kongo) di angka 192, keempat
Wuhan (China) dengan angka 163 dan kelima Delhi (India) di angka 163.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Bahas Kesiapan Menghadapi Potensi Limbah B3
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di kota metropolitan tersebut.
Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.
Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.
Baca Juga: BMKG Memprediksi Wilayah Jakarta Sore Ini Diguyur Hujan dengan Intensitas Sedang
Dengan demikian, data mengenai kualitas udara di Jakarta bisa disajikan secara lebih komprehensif.***