Sekjen SATUPENA Satrio Arismunandar: Melestarikan Lingkungan adalah Kewajiban Moral dan Spiritual dalam Islam
- Penulis : Ulil
- Kamis, 16 Januari 2025 09:27 WIB
POLITIKABC.COM – Islam tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadikannya sebagai kewajiban moral dan spiritual. Hal ini disampaikan oleh Sekjen SATUPENA, Satrio Arismunandar.
Satrio mengungkapkan pandangannya dalam diskusi daring yang membahas pertanyaan apakah Islam peduli terhadap lingkungan, yang diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA pada Kamis malam, 16 Januari 2025.
Diskusi ini dipimpin oleh Denny JA, seorang penulis senior, dengan narasumber Rahma Sofiana, Media Campaigner Greenpeace Indonesia, serta moderator Mila Muzakkar dan Anick HT.
Menurut Satrio, Islam memberikan perhatian besar terhadap lingkungan, menganggap pelestarian dan perlindungan alam sebagai tanggung jawab manusia.
"Dalam ajaran Islam, hubungan manusia dengan alam dipandang sebagai amanah dari Allah, yang harus dijaga dan dikelola dengan bijaksana," jelasnya.
Salah satu konsep utama dalam Islam terkait lingkungan adalah peran manusia sebagai khalifah atau pengelola alam, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 30.
"Ini berarti manusia bertanggung jawab untuk mengelola alam dengan adil dan berkelanjutan. Sebagai khalifah, manusia tidak boleh merusak lingkungan, tetapi harus menjaga keseimbangan kehidupan di bumi," tambahnya.
Satrio juga menekankan bahwa Alquran secara jelas melarang kerusakan alam. Dalam surah Al-A’raf ayat 56, Allah berfirman: "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya..."
"Perusakan alam seperti pembakaran hutan, polusi, dan pemborosan sumber daya bertentangan dengan ajaran Islam," katanya.
Baca Juga: SATUPENA akan Gelar Diskusi tentang Benarkah Islam Peduli Lingkungan dengan Narasumber Rahma Sofiana
Selain itu, Islam mengajarkan konsep keseimbangan. Alam diciptakan dengan keseimbangan (mizan), seperti yang tercantum dalam surah Ar-Rahman ayat 7-9.