Gejala umum HMPV meliputi batuk, pilek, demam, sakit kepala, dan sakit tenggorokan. Virus ini menular melalui percikan napas (droplet) dengan masa inkubasi antara 3–5 hari, meskipun bisa bervariasi pada setiap individu.

Penanganan infeksi HMPV  

Pengobatan utama bersifat suportif, yakni dengan mengatasi gejala yang muncul, seperti pemberian antipiretik untuk demam, oksigen jika diperlukan, dan terapi cairan. 

Baca Juga: Waspada Sebaran Virus HMPV di Indonesia, Kenali Gejala, Penularan dan Pencegahannya

Penelitian juga menunjukkan potensi penggunaan ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors, dan small interfering ribonucleic acids (siRNA) untuk pengobatan di masa depan.

Pencegahan utama  

Dr. Tjatur menekankan pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah, sekolah, dan tempat umum untuk melindungi anak-anak dari penularan virus. 

Baca Juga: Mirip Penularan Covid-19, Yuk Kembali Menggunakan Masker, Bisa Cegah Virus HMPV

Dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan kewaspadaan, risiko infeksi HMPV pada anak bisa diminimalkan.***