POLITIKABC.COM - Tiga desa di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dilanda banjir bandang yang mengakibatkan akses jalan tertutup oleh material longsor dan tidak dapat dilalui.  

Banjir bandang ini dipicu oleh meluapnya sungai di sekitar Air Terjun 7 Bidadari pada Senin, 23 Desember 2024. Material lumpur bercampur pasir menyapu jalanan, masuk ke permukiman, dan merusak rumah warga.  

Camat Sumberjambe, Umar Faroek, menjelaskan bahwa hujan deras yang turun sepanjang hari Minggu, 22 Desember 2024, menjadi penyebab utama banjir bandang yang melanda Desa Rowosari, Jambearum, dan Gunung Malang. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.  

Baca Juga: Update Dampak Bencana Banjir dan Longsor di Sukabumi, 20.629 Warga Terdampak dan 2.058 Rumah Rusak Berat

Namun, banjir bandang tersebut menyebabkan kerusakan parah di Dusun Gardu Timur, Desa Rowosari. 

Beberapa rumah warga mengalami kerusakan berat, dan akses jalan menuju permukiman terputus karena tertimbun material lumpur yang cukup tebal.  

Umar juga menjelaskan bahwa jalan yang tertutup lumpur dan kayu sepanjang 100-150 meter sulit dibersihkan secara manual. 

Baca Juga: Dampak Banjir di Banten, 9 Orang Dilaporkan Meninggal, BPBD: Butuh Normalisasi Sungai

Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap adanya bantuan alat berat untuk membersihkan material tersebut agar akses jalan bisa kembali normal.

"Untuk menuju Balai Desa Jambearum masih belum bisa, karena akses jalan tertimbun material lumpur beserta kayu yang terbawa banjir bandang. Hari ini kami gotong royong membersihkan sejumlah akses jalan," katanya.

Farouk menjelaskan dampak banjir bandang juga menyebabkan sejumlah pipa instalasi air bersih di Desa Jambearum juga rusak, padahal pipa tersebut untuk mengalirkan air bersih kepada warga yang berada di Desa Pringgodani dan Plerean di Kecamatan Sumberjambe.

Baca Juga: Pusdalops Sumatra Utara Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Tapanuli Selatan, 495 Kepala Keluarga Terdampak

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Widodo Julianto mengatakan akses jalan masih tertutup lumpur dengan ketebalan sekitar 40 cm.