DECEMBER 9, 2022
News

Tak Ada Lagi DKI, Prabowo Setujui Perubahan Nama Menjadi Provinsi Daerah Khusus Jakarta 

image
Kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai salah satu ikon di Jakarta. Prabowo mengesahkan perubahan nama DKI menjadi DKJ. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa.

POLITIKABC.COM - Presiden Prabowo Subianto menyetujui perubahan nama dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) menjadi Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). 

Perubahan tersebut disetujui Prabowo melalui Undang-Undang Nomor 151 Tahun 2024 yang mengatur tentang perubahan nomenklatur jabatan di Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) pasca-Pilkada serentak 2024.

Dalam dokumen salinan UU Nomor 151 Tahun 2024 sebagai Perubahan Atas UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang DKJ telah disahkan Presiden Prabowo di Jakarta pada 30 November 2024.

Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta 2024, Cawagub Dharma Pongrekun Singgung Pembangunan Waduk Sukamahi: Semoga Tidak Ada Korup

Turunan dari pasal tersebut menjelaskan jabatan yang sebelumnya melekat pada Provinsi DKI Jakarta kini diubah menjadi Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Perubahan ini mencakup jabatan gubernur, wakil gubernur, anggota DPRD, DPR, dan DPD.

"Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2024, dinyatakan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta," demikian petikan Pasal 70-B.

UU tersebut juga mencantumkan penetapan status pejabat hasil Pemilu 2024, yakni gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada 2024 untuk DKI Jakarta kini menjadi gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKJ.

Baca Juga: Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Suswono Justru Menggunakan Hak Pilihnya di Pilkada Jawa Barat

Anggota DPRD, DPR, dan DPD yang berasal dari daerah pemilihan DKI Jakarta juga otomatis disesuaikan dengan nomenklatur baru.

Meskipun Jakarta tidak lagi berstatus sebagai ibu kota negara, pasal II UU tersebut menyatakan bahwa pemindahan resmi ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, masih menunggu keputusan Presiden.

"Keputusan Presiden mengenai pemindahan Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ke Ibu Kota Nusantara ditetapkan kemudian," demikian petikan pasal II.

Baca Juga: Pilkada DKI Jakarta: Relawan Ganjarist Deklarasi Dukungan untuk Paslon Pramono Anung-Rano Karno

Dalam penjelasan umum undang-undang ini, perubahan dilakukan untuk memberikan kepastian hukum terkait status baru Jakarta.

Sebelumnya, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 dianggap belum mengatur secara tegas perubahan nomenklatur jabatan dan status pemerintahan di Jakarta pasca pemindahan ibu kota.***

Sumber: Antara

Berita Terkait