Catatan Denny JA: Lima Prinsip Hidup Bahagia dan Bermakna
- Penulis : Ulil
- Selasa, 12 November 2024 09:13 WIB

Dalam hal ini, neurosains dan psikologi positif berperan sebagai jembatan yang membuat spiritualitas lebih mudah diakses dan diterapkan, tanpa menghilangkan nilai sakral yang mendalam.
Kedua, Keseimbangan antara Empiris dan Transenden
Sains dan spiritualitas tidak harus saling meniadakan. Di satu sisi, sains memberikan pemahaman tentang manfaat biologis dari praktik spiritual.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Air Mata Jurnalis Perang, Inspirasi dari Film Lee
Di sisi lain, spiritualitas tetap memberikan pengalaman transendental dan makna mendalam bagi mereka yang mencari nilai-nilai yang lebih tinggi.
Penelitian yang menunjukkan perubahan struktur otak saat bermeditasi dan berdoa, misalnya, tidak mengurangi nilai transendental meditasi atau doa itu sendiri, tetapi justru menambah kedalaman dengan menunjukkan bahwa pengalaman spiritual memiliki efek nyata pada tubuh dan pikiran manusia.
Ketiga, Meningkatkan Pemahaman akan Kesehatan Holistik
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Keempat Hidup Bermakna, Small Winning
Pendekatan ilmiah pada spiritualitas memungkinkan kita memahami bagaimana kesehatan fisik, mental, dan spiritual saling terhubung.
Psikologi positif dan neurosains mengungkapkan bahwa praktik spiritual seperti belas kasih dan syukur berpengaruh langsung pada kesejahteraan kita.
Dengan demikian, bukti ilmiah tentang efek positif spiritualitas pada kesehatan jiwa dan raga memberikan pemahaman holistik tentang manusia, yang justru menguatkan hubungan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Hukum Kelima Hidup Bermakna, Spiritualitas dan Wellness
Dalam konteks ini, kritik bahwa spiritualitas berisiko “diringkas” menjadi aspek biologis dapat diimbangi dengan melihat ilmu pengetahuan sebagai alat bantu, bukan sebagai tujuan akhir.