Sudah 12 Hari, 200 Ribu Warga Palestina di Kamp Jabalia Gaza Kini Tanpa Pasokan Makanan, Air dan Obat-obatan
- Penulis : Ulil
- Kamis, 17 Oktober 2024 12:15 WIB
.jpg)
POLITIKABC.COM - Sekitar 200.000 warga Palestina di kamp Jabalia, di utara Jalur Gaza, telah mengalami kekurangan pangan, air, dan obat-obatan selama 12 hari berturut-turut akibat serangan tanpa henti dari Israel.
Laporan dari Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, menyebutkan bahwa warga di kamp pengungsi Jabalia tidak memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Sementara itu, militer Israel terus melancarkan serangan brutal yang menghancurkan bangunan dan infrastruktur di Provinsi Gaza Utara.
Baca Juga: UNICEF Kecam Kasus Bayi Kembar Berusia Empat Hari yang Tewas di Gaza akibat Serangan Israel
Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa banyak warga sipil tewas akibat reruntuhan dan di jalanan, tanpa ada cara untuk mengevakuasi jenazah mereka, karena militer Israel menargetkan semua objek yang bergerak.
Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Jabalia sedang dihancurkan secara sistematis dan menghadapi kematian dalam skala besar.
Sebelumnya, saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel melakukan penghancuran luas, membakar, dan merobohkan bangunan serta rumah-rumah di kamp pengungsi tersebut.
Baca Juga: Sembilan Orang Tewas akibat Serangan Udara Israel ke Zona Aman Sipil Kota Kota Deir Al-Balah Gaza
Ledakan dilaporkan terjadi di wilayah itu, yang dikaitkan dengan operasi penghancuran yang dilakukan oleh pasukan Israel, tambah para saksi.
Tentara Israel melancarkan operasi militer di Gaza utara pada 6 Oktober di tengah pengepungan ketat di wilayah tersebut, dengan alasan bahwa serangan itu bertujuan untuk mencegah Hamas memperoleh kekuatannya kembali di daerah tersebut.
Warga Palestina membantah klaim Israel, dengan mengatakan bahwa serangan mematikan itu bertujuan untuk memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut selamanya.
Baca Juga: Serangan Israel di Gaza, 113 Jurnalis dan Pekerja Media Tewas
Sejak saat itu, lebih dari 342 orang tewas di tengah kehancuran besar di seluruh wilayah itu, menurut pihak berwenang Palestina.