DECEMBER 9, 2022
International

Sudah 12 Hari, 200 Ribu Warga Palestina di Kamp Jabalia Gaza Kini Tanpa Pasokan Makanan, Air dan Obat-obatan

image
Foto ilustrasi konflik di Timur Tengah. 200 Ribu Warga Palestina di Kamp Jabalia Gaza Kini Tanpa Pasokan Makanan, Air dan Obat-obatan. (ANTARA)

POLITIKABC.COM - Sekitar 200.000 warga Palestina di kamp Jabalia, di utara Jalur Gaza, telah mengalami kekurangan pangan, air, dan obat-obatan selama 12 hari berturut-turut akibat serangan tanpa henti dari Israel.

Laporan dari Pertahanan Sipil Gaza pada Rabu, 16 Oktober 2024, menyebutkan bahwa warga di kamp pengungsi Jabalia tidak memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Sementara itu, militer Israel terus melancarkan serangan brutal yang menghancurkan bangunan dan infrastruktur di Provinsi Gaza Utara.

Baca Juga: UNICEF Kecam Kasus Bayi Kembar Berusia Empat Hari yang Tewas di Gaza akibat Serangan Israel

Pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa banyak warga sipil tewas akibat reruntuhan dan di jalanan, tanpa ada cara untuk mengevakuasi jenazah mereka, karena militer Israel menargetkan semua objek yang bergerak.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Jabalia sedang dihancurkan secara sistematis dan menghadapi kematian dalam skala besar.

Sebelumnya, saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa tentara Israel melakukan penghancuran luas, membakar, dan merobohkan bangunan serta rumah-rumah di kamp pengungsi tersebut.

Baca Juga: Sembilan Orang Tewas akibat Serangan Udara Israel ke Zona Aman Sipil Kota Kota Deir Al-Balah Gaza

Ledakan dilaporkan terjadi di wilayah itu, yang dikaitkan dengan operasi penghancuran yang dilakukan oleh pasukan Israel, tambah para saksi.

Tentara Israel melancarkan operasi militer di Gaza utara pada 6 Oktober di tengah pengepungan ketat di wilayah tersebut, dengan alasan bahwa serangan itu bertujuan untuk mencegah Hamas memperoleh kekuatannya kembali di daerah tersebut.

Warga Palestina membantah klaim Israel, dengan mengatakan bahwa serangan mematikan itu bertujuan untuk memaksa mereka meninggalkan daerah tersebut selamanya.

Baca Juga: Serangan Israel di Gaza, 113 Jurnalis dan Pekerja Media Tewas

Sejak saat itu, lebih dari 342 orang tewas di tengah kehancuran besar di seluruh wilayah itu, menurut pihak berwenang Palestina.

Operasi 12 hari Israel tanpa jeda itu adalah operasi darat ketiga yang dilakukan tentara Israel di kamp Jabalia sejak genosida yang sudah berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Israel telah meluncurkan serangan brutal di Gaza sejak tahun lalu, yang telah menewaskan lebih dari 42.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 99.000 lainnya.

Baca Juga: Satu Lagi, Seorang Jurnalis Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza, Total 173 

Konflik ini telah meluas ke Lebanon, di mana Israel meluncurkan serangan mematikan di seluruh negeri tersebut, menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai lebih dari 4.500 lainnya sejak 23 September.

Meskipun ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan tanpa henti Israel terhadap Gaza dan Lebanon. Tel Aviv memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.***

Sumber: Antara

Berita Terkait