DECEMBER 9, 2022
International

China Menjatuhkan Sanski kepada Sejumlah Perusahaan Militer Amerika Serikat, Berikut Daftarnya

image
Drone atau pesawat tempur nirawak milik militer Amerika Serikat (AS). Taiwan berencana membeli pesawat tempur nirawak dari AS. (YouTube.com)

1. Steven Roger Rudder, pendiri Rocker Helm Company
2· James William Ickes II, Wakil Presiden Sierra Nevada Corporation
3· David Keith Sutton, Direktur Asia Lockheed Martin
4. Yeong-Tae Pak, Wakil Presiden AeroVironment
5. Patrick Edward Jankowski, Direktur Program Indo-Pasifik Northrop Grumman
6. John Purvis, mantan CEO Edge Autonomous Operations
7. Josh Brungardt, Chief Operating Officer Edge Autonomous Operations 8. Christopher Douglas Kastner, Presiden dan CEO Huntington Ingalls Industries
9. Adam Bray, salah satu pendiri dan CEO Skydio
10. Tom Moss, manajer umum Skydio Asia Pasifik

Sebelumnya Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS pada Juni 2024 mengumumkan persetujuan atas penjualan persenjataan hingga 720 unit Switchblade 300, 291 unit ALTIUS 600M-V ke Taiwan, 101 unit sistem pengendalian tembakan SB300 dan peralatan lain.

Peralatan tersebut diperkirakan bernilai hingga 300 juta dolar AS, sedangkan sistem anti-tank guided weapon (ATGW) dan peralatan lain bernilai hingga sekitar 60,2 juta dolar AS yang merupakan paket penjualan senjata ke-15 ke Taiwan pada masa pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga: Koordinator Unjuk Rasa di Bangladesh Tidak Terima Pemerintahan Dikuasai Militer

Switchblade 300 adalah rudal serangan presisi yang dapat dikerahkan dengan cepat oleh pasukan konvensional dan khusus dari posisi bergerak di lapangan atau dari posisi bertahan tetap untuk menargetkan objek di luar garis pandang.

Penjualan paket senjata AS ke Taiwan tersebut diperkirakan akan dikirimkan pada 2024-2025. Persenjataan yang dirancang untuk beroperasi di sekitar area target dan kemudian menyerangnya ketika terlihat sehingga dapat merespon ancaman musuh dengan lebih cepat.

Pasokan amunisi itu melengkapi berbagai rudal presisi yang sudah dimiliki Taiwan, ditambah dengan pesawat nirawak yang diproduksi di dalam negeri, akan mempercepat upaya Taiwan untuk menciptakan sistem pencegahan berlapis.***

Baca Juga: Pelatih timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri Ungkap Tiga Rencana Persiapan Menuju Piala Asia U-20 2025 di China

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait