Kisah Hendy Yuniarto Sukses Ajarkan Bahasa Indonesia di China
- Penulis : Ulil
- Minggu, 15 September 2024 10:32 WIB

Pada awal mengajar, Hendy mengaku bahwa jurusan bahasa Indonesia bukan menjadi pilihan pertama mahasiswa yang masuk ke BFSU. Banyak juga yang tidak tahu jurusan Bahasa Indonesia karena lebih mengetahui bahasa populer seperti Inggris, Jepang, Spanyol, atau bahasa lainnya.
Namun, sejak banyaknya informasi di media sosial mengenai hubungan China dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang semakin meningkat, Hendy menyebut semakin banyak orang Tiongkok tahu Indonesia dan potensi menguasai bahasa Indonesia akan kian menambah peluang kesuksesan di bidang pekerjaan.
"Akhir-akhir ini mereka tahu dan dengan sadar memilih bahasa Indonesia, kalau dulu mereka hanya acak ke jurusan Bahasa Indonesia, sekarang mereka jadi tahu dan semakin sensitif terhadap prospek penggunaan bahasa Indonesia di lapangan kerja," cerita Hendy.
Dengan kesadaran tersebut, Hendy menyebut, antusiasme mahasiswa Tiongkok pun lebih terlihat dibanding saat ia mengajar bahasa Indonesia di kampus di Tanah Air.
Baca Juga: Kaya dengan Bahasa Daerah, Kemendikbudristek alokasikan Rp84,15 miliar untuk Revitalisasi
"Bagaimanapun secara tradisi, mereka sangat percaya kalau pendidikan itu penting dan dapat mengubah nasib mereka, jadi mereka sejak kecil tahu sekolah itu harus dilakukan dengan baik, harus menghormati guru, dan otomatis akhirnya mereka tepat waktu, belajar lebih rajin, dan lainnya," ungkap Hendy.
Dengan antusiasme mahasiswa tersebut, Hendy pun merasa senang dan kerasan saat mengajar di BFSU.
"Saya jadi bisa mentransfer ilmu, mengembangkan ilmu, kepada mahasiswa Tiongkok, dan tentu akhirnya dapat memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Tiongkok, menjadi jembatan komunikasi hubungan Indonesia-China," kata Hendy.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA yang Menawan tentang Hening adalah Bahasa Tuhan
Dengan warna kompetisi yang ketat di China, para mahasiswanya juga terbiasa untuk berkompetisi satu sama lain di kelas sehingga lulusan jurusan Bahasa Indonesia di BFSU bekerja di sejumlah lembaga maupun perusahaan yang bonafid.
Lulusan Bahasa Indonesia dari BFSU banyak yang bekerja di Kementerian Luar Negeri China, dan ditempatkan di perwakilan China di Indonesia, baik di Jakarta, Surabaya, maupun Medan. Selanjutnya ada juga yang bekerja di Kementerian Komunikasi China, menjadi jurnalis di media-media China seperti Xinhua dan China Media Group (CMG), hingga berbagai perusahaan swasta, misalnya, Douyin (TikTok) maupun di financial technology (fintech).
Untuk meningkatkan ilmu bahasa Indonesia di perantauan, Hendy juga terlibat sebagai anggota Asosiasi Dosen Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Tiongkok yang beranggotakan 84 orang di seluruh China.
Baca Juga: Kasus Penembakan Donald Trump, Presiden China Xi Jinping Sampaikan Turut Prihatin
Anggotanya bukan hanya orang Indonesia, melainkan juga orang China yang menjadi dosen Bahasa Indonesia.