Kasus Penembakan Donald Trump, Presiden China Xi Jinping Sampaikan Turut Prihatin
- Penulis : Ulil
- Senin, 15 Juli 2024 09:19 WIB
POLITIKABC.COM - Presiden China Xi Jinping menyampaikan simpati kepada mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pasca insiden penembakan di Pennsylvania.
Donald Trump terluka menyusul insiden penembakan yang dilaporkan terjadi saat rapat umum di Negara Bagian Pennsylvania pada Sabtu 13 Juli 2024 waktu setempat.
Telinga kanan Donald Trump terlihat berdarah saat dirinya dibawa turun dari panggung, menurut tayangan di media sosial.
Baca Juga: Tersangka Penembakan Donald Trump Tewas, Dinas Rahasia Aktif Lakukan Penyelidikan
"China prihatin dengan insiden penembakan mantan Presiden Trump. Presiden Xi Jinping telah menyampaikan belasungkawa kepada mantan Presiden Trump," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan tertulis di Beijing, Senin 15 Juli 2024.
Namun Juru bicara Trump, Steven Cheung, mengatakan bahwa mantan presiden AS itu “baik-baik saja.”
"Presiden Trump berterima kasih kepada penegak hukum dan petugas yang langsung bereaksi membantu ketika aksi keji ini terjadi. Dia baik-baik saja dan sedang dalam pemeriksaan di fasilitas medis setempat," kata jubir itu lewat pernyataan.
Baca Juga: Dengar Kabar Penembakan Donald Trump, Presiden RI Joko Widodo Sampaikan Rasa Sedih
Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkapkan identitas pelaku penembakan Donald Trump adalah Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, asal Bethel Park, Pennsylvania.
Menurut FBI, penyelidikan atas insiden penembakan yang dialami Trump masih terus dilakukan. Sebelumnya, mereka menyatakan masih berupaya mencari motif di balik peristiwa itu.
Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah menerima informasi awal mengenai insiden yang dialami Trump.
Reaksi dari dunia politik dan bisnis mulai bermunculan. Gubernur Pennsylvania Josh Shapiro dari Partai Demokrat mengecam penembakan tersebut.
“Kekerasan yang menarget pemimpin partai politik atau pemimpin politik mana pun sama sekali tidak dapat diterima,” katanya.***