Mahasiswa UGM Temukan Kandungan Obat Kanker Serviks pada Ekstrak Biji Salak dan Jeruk Pamelo
- Penulis : Ulil
- Jumat, 13 September 2024 12:39 WIB
POLITIKABC.COM - Tim mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang menyelidiki kemungkinan penggunaan kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai alternatif obat herbal untuk penderita kanker serviks.
Ketua Tim Mahasiswa UGM, Aditya Latiful Azis, menjelaskan di Yogyakarta pada hari Kamis bahwa saat ini penanganan kanker serviks masih terbatas pada kemoterapi, radioterapi, dan operasi.
Dia menjelaskan bahwa pemilihan biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo sebagai bahan potensial untuk melawan kanker serviks didasarkan pada pertimbangan tertentu.
Baca Juga: Lima Siswa SD Konsumsi Obat Terlarang, Polres Cianjur Selidiki Pengedar
"Kami berharap dengan adanya penelitian ini dapat memperluas alternatif pengobatan pada kanker serviks menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan minim efek samping," ujar Aditya.
Aditya mengatakan biji salak pondoh diketahui mengandung senyawa polifenol, alkaloid, dan terpenoid, yang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan.
Sementara itu, pada kulit jeruk pamelo ditemukan senyawa flavonoid dan likopen, yang berpotensi memiliki sifat sitotoksik pada sel kanker.
"Pemanfaatan obat herbal sebagai alternatif terapi diyakini memiliki efek samping yang relatif lebih kecil dibandingkan obat modern," ucap mahasiswa Prodi Biologi UGM ini.
Kombinasi biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, lanjut Aditya, berpotensi menjadi pengobatan alternatif kanker serviks dengan efek samping yang kecil.
Dia menjelaskan pada bagian biji salak dan kulit jeruk pamelo terkandung metabolit sekunder yang berpotensi dalam pengobatan anti kanker serviks.
Baca Juga: Profil Taruna Ikrar yang Dilantik Jokowi Sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Selain itu, produksi dan konsumsi salak dan jeruk pamelo menunjukkan tren meningkat setiap tahunnya di Indonesia.
Sebagai upaya membuktikan efikasi kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo, Adit bersama tim melakukan beberapa tahapan uji, yaitu skrining profil fitokimia, uji in silico, uji aktivitas antiinflamasi, uji sitotoksisitas dan uji antiproliferasi dengan MTT assay, uji penghambatan migrasi sel HeLa, serta uji apoptosis.
Berdasarkan hasil penelitian empat bulan yang telah mereka lakukan, terbukti kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo memiliki aktivitas anti inflamasi, menghambat migrasi sel HeLa, dan mampu memicu apoptosis pada sel kanker serviks.
"Kombinasi ekstrak biji salak pondoh dan kulit jeruk pamelo dapat menjadi alternatif terapi pada kanker serviks dengan memanfaatkan potensi alam," kata dia.***