Tidak Punya Hak BPJS, KPU Rejang Lebong Beri Jaminan Pengobatan untuk Petugas Pantarlih yang Tertimpa Musibah
- Penulis : Ulil
- Kamis, 27 Juni 2024 06:44 WIB
POLITIKABC.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memberikan jaminan pengobatan untuk petugas pemutakhiran data pemilih atau pantarlih (Pantarlih) Pilkada serentak 2024 di wilayah itu yang tertimpa musibah.
Jaminan pengobatan itu diberikan karena petugas Pantarlih tidak diberikan hak asuransi BPJS Ketenagakerjaan. Untuk itu, KPU Rejang Rebong akhirnya memberi jaminan pengobatan.
Jaminan pengobatan ini disampaikan Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Rejang Lebong Buyono di Rejang Lebong, Rabu 26 Juni 2024.
Baca Juga: KPU Purwakarta Butuh Merekrut 2.788 Orang untuk Menjadi Petugas Pantarlih di Pilkada 2024
"Untuk biaya pengobatan yang sudah dikeluarkan oleh petugas pantarlih yang tertimpa musibah ini bisa diklaim untuk dikembalikan oleh KPU Rejang Lebong," katanya.
Dia mengatakan, jaminan pengobatan untuk petugas pantarlih yang sedang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pilkada serentak Tahun 2024 ini diberikan agar mereka tidak was-was dalam menjalankan tugasnya di wilayah masing-masing.
Jaminan pengobatan kepada petugas pantarlih tersebut, kata dia, menyusul adanya salah seorang petugas pantarlih di Desa Air Meles Bawah, Kecamatan Curup Timur yang digigit anjing saat tengah berkeliling desa untuk coklit dan verifikasi faktual (verfak) dukungan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur jalur perseorangan di daerah itu.
Baca Juga: KPU Kabupaten Supiori Papua Siapkan Petugas Pantarlih untuk Pulau Terluar, Terpencil dan Terdepan
"Kondisi yang bersangkutan saat ini masih sehat dan stabil, kemarin setelah melakukan coklit masih sempat pergi ke kebun dan sorenya langsung berobat ke dokter serta puskesmas terdekat," katanya.
Sejauh ini dari 793 petugas pantarlih di Kabupaten Rejang Lebong yang tertimpa musibah baru ada satu orang, kendati demikian mereka diharapkan untuk mengutamakan keselamatan dalam menjalankan tugasnya.
"Kalau ada kejadian-kejadian yang bisa mengganggu kegiatan coklit segera berkoordinasi dengan PPS dan perangkat desa/kelurahan setempat serta PPK kecamatan masing-masing," kata dia.
Sementara itu untuk pelaksanaan coklit di desa-desa terpencil, kata Buyono, tetap berjalan, di mana petugas pantarlihnya mendatangi masing-masing pemilih dengan menggunakan kendaraan khusus yang sudah dimodifikasi.
Dia mengimbau kalangan warga daerah itu yang memiliki hewan peliharaan buas agar diikat atau dikandangkan karena saat ini petugas pantarlih sedang melakukan coklit dan verfak di 156 desa/kelurahan tersebar di 15 kecamatan terhitung 24 Juni hingga 24 Juli mendatang.***