DECEMBER 9, 2022
Kolom

Respons Budhy Munawar Rachman atas Esai Denny JA, Kurban Idul Adha Tanpa Hewan: Sebuah Tafsir Baru

image
Direktur Paramadina Center for Religion and Philosophy, Budhy Munawar-Rachman. (Politikabc.com/kiriman)

Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa tetap menghormati dan menghargai setiap perbedaan dalam menjalankan keyakinan agama kita masing-masing.

*Respons terhadap Denny JA*

Saya memuji pandangan Denny di atas, yang mencari alternatif pandangan pertama dan kedua, dengan pandangan ketiga. 

Baca Juga: Momentum Idul Adha, Presiden Jokowi akan Berkurban Sapi Jenis Limousin dan Sapi Wagyu di Sulawesi Tenggara

Dalam renungannya tentang Idul Adha, Denny mengusulkan bahwa hewan tidak harus selalu menjadi bagian dari kurban dalam ritus agama ini. Saya mengapresiasi pandangan Denny JA dengan mempertimbangkan data ekologi dan implikasinya terhadap lingkungan.

Dalam beberapa dekade terakhir, isu-isu lingkungan dan hak-hak hewan telah mendapatkan perhatian yang lebih besar di seluruh dunia. 

Hal ini mendorong berbagai kalangan, termasuk cendekiawan dan pemikir agama, untuk meninjau kembali praktik-praktik tradisional yang mungkin bertentangan dengan kesadaran ekologis dan etika kontemporer.

Baca Juga: Mentan Sebut Pasokan Hewan Kurban di Seluruh Indonesia untuk Idul Adha 2024 Surplus 88 Ribu Ekor

Kurban hewan selama Idul Adha adalah praktik yang telah berlangsung selama berabad-abad dan memiliki akar yang mendalam dalam sejarah Islam. Praktik ini tidak hanya memiliki makna religius tetapi juga sosial dan ekonomi. 

Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dari berbagai aktivitas manusia, termasuk penyembelihan massal hewan, ada kebutuhan mendesak untuk meninjau kembali praktik-praktik ini.

Produksi daging memiliki dampak lingkungan yang signifikan, mulai dari deforestasi untuk lahan peternakan hingga emisi gas rumah kaca yang tinggi. Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Food and Agriculture Organization (FAO), sektor peternakan menyumbang sekitar 14,5 persen dari emisi gas rumah kaca global, yang sebagian besar berasal dari produksi daging sapi dan kambing. 

Baca Juga: Pakar Peternakan Ini, Beri Tips dan Trik Cerdas Memilih Hewan Kurban

Selain itu, produksi daging membutuhkan jumlah air yang sangat besar. Sebagai contoh, untuk menghasilkan satu kilogram daging sapi, diperlukan sekitar 15.000 liter air.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait