Presiden AS Donald Trump Pilih Belasan Miliarder Mengisi Jabatan di Kabinet
- Penulis : Ulil
- Kamis, 30 Januari 2025 08:58 WIB
Di pemerintahan masa Clinton (1993-2001), ada kebijakan deregulasi pasar keuangan termasuk pencabutan UU Glass-Steagall (yang sebelumnya memisahkan perbankan komersial dan investasi).
Hal itu berlanjut kepada pemerintahan George W Bush (2001-2009), dengan berbagai kebijakan seperti pemotongan pajak bagi orang kaya, memperkuat deregulasi keuangan, serta mendorong kebijakan yang berpihak pada kepentingan korporasi, terutama saat Krisis Finansial 2008.
Terkait faktor kunci penyebab Krisis Finansial 2008, tercatat antara lain adalah deregulasi industri keuangan seperti pencabutan UU Glass-Steagal yang memungkinkan bank untuk terlibat dalam aktivitas keuangan yang lebih berisiko, seperti penciptaan dan perdagangan sekuritas berbasis hipotek (MBS) yang kompleks serta adanya kewajiban utang yang dijaminkan (CDO).
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Donald Trump Menang? Dan Apa Efeknya Buat Indonesia?
Selain itu, UU Modernisasi Berjangka Komoditi tahun 2000 semakin menderegulasi pasar derivatif, termasuk credit default swaps (CDS), yang berperan penting dalam memperburuk krisis.
Semua mekanisme yang berlandaskan keyakinan terhadap efisiensi dan gagasan bahwa pasar dapat mengatur dirinya sendiri (prinsip utama neoliberalisme) itu ternyata menyebabkan meluasnya praktik keuangan berisiko, seperti subprime mortgage dan leverage yang berlebihan oleh lembaga keuangan.
Maka, tidak heran muncul fenomena housing bubble atau gelembung kredit perumahan di mana hipotek berisiko diberikan kepada individu dengan kelayakan kredit rendah (peminjam subprime).
Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Menjanjikan Transisi Pemerintahan yang Mulus kepada Donald Trump
Penjelasan mengenai hal ini memang membutuhkan waktu yang panjang, tetapi singkatnya, bank diberikan insentif untuk dapat memberikan pinjaman kredit perumahan kepada lebih banyak orang, meskipun mereka berisiko gagal bayar. Akhirnya, pecahlah gelembung itu dan terkuaklah krisis 2008.
Pasar mengatur sendiri
Baca Juga: Donald Trump Mencalonkan Besannya, Charles Kushner Sebagai Duta Besar AS untuk Prancis
Bagaimana halnya dengan krisis Depresi Besar 1929? Sejumlah faktor kunci yang menyebabkan tragedi ekonomi global tersebut antara lain adalah pada tahun 1920-an, Amerika Serikat menerapkan kebijakan regulasi minimal terhadap pasar saham dan lembaga keuangan.