DECEMBER 9, 2022
Gaya Hidup

Membaca Peluang Investasi pada Sebuah Tas Brand Luxury

image
Tas "branded" bekas. (ANTARA News/dokumentasi Anthy Meliasari)

Oleh Hanni Sofia

POLITIKABC.COM - Bagi sebagian orang, berinventasi pada sebuah tas brand luxury adalah sesuatu yang sulit diterima dengan akal sehat. 

Namun nyatanya dunia investasi telah berkembang jauh melampaui saham, obligasi, atau properti.

Baca Juga: Country Director Meta Indonesia, Sebut Aplikasi WhatsApp Jadi Pilihan Utama Masyarakat Berinteraksi Urusan Bisnis

Memang faktanya, dalam beberapa dekade terakhir, ada satu kelas aset yang diam-diam mencetak keuntungan luar biasa bagi para kolektor dan investor yang jeli yaitu barang branded, khususnya tas-tas high brand seperti Hermès, Chanel, dan Louis Vuitton.

Jika dulu barang-barang ini hanya dianggap sebagai simbol status sosial, kini mereka telah menjadi instrumen investasi yang menawarkan return yang tak kalah menggiurkan dibanding pasar keuangan.

Di Indonesia sendiri, ada fakta yang cukup mencengangkan. Sebuah data yang diambil dari Capgemini Asia Pacific Wealth Report tahun 2015, menempatkan Indonesia berada di posisi ketiga dalam hal konsumsi produk mewah, mengalahkan Singapura dan Hong Kong.

Baca Juga: Orasi Denny JA: Bisnis Hidup Sehat secara Holistik Melonjak

Ini membuktikan bahwa masyarakat di Indonesia telah menjadi bagian dari komunitas yang memahami bahwa pasar barang mewah bukan sekadar tentang gaya atau konsumsi hedonistik.

Di balik fenomena ini, ada komunitas yang berkembang dengan sistem dan aturan main yang semakin canggih.

Mereka bukan sekadar pembeli, tetapi investor yang memahami bagaimana nilai sebuah barang bisa tumbuh seiring waktu.

Baca Juga: Google Mengenalkan Layanan Baru NotebookLM Plus, Versi Canggih yang Mendukung Bisnis, Begini Cara Kerjanya

Sebagian besar dari mereka tidak sekadar memakai tas, tetapi memperlakukannya sebagai aset yang dapat dilepas saat harga memuncak.

Halaman:
1
2
3
4
Sumber: ANTARA

Berita Terkait