POLITIKABC.COM - Seksi Konservasi Wilayah II Batam Balai BKSDA Riau menegaskan bahwa jumlah buaya yang lepas dari penangkaran milik PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan, Kota Batam, tidak mencapai ratusan ekor. 

“Info awal dari PJK, kalau info ratusan itu enggak benar. Di kolam itu jumlahnya 200 ekor, tetapi ukurannya besar dan ada pintu air yang bisa dilewati sekaligus oleh ratusan ekor,” jelas Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Batam BBKSDA Riau, Tommy Steven Sinambela, pada Rabu (15 Januari 2025). 

Menurut Tommy, diperkirakan hanya sekitar lima ekor buaya yang keluar dari kolam penangkaran. Dari jumlah tersebut, tiga ekor sudah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari BBKSDA Riau, Polsek Bulang, personel TNI AL, dan pihak perusahaan. 

Baca Juga: Seorang Sekuriti di Balikpapan Diterkam Buaya, Upaya Pencarian dan Pertolongan Terus Dilakukan

Sementara itu, dua buaya lainnya masih dalam pencarian. Diperkirakan mereka tidak jauh dari area penangkaran karena sudah terbiasa diberi makan.

“Untuk perilaku buaya penangkaran sudah agak berbeda jauh dengan buaya liar atau di alam, karena mereka terbiasa dikasih makan,” kata Tommy. 

Dia menambahkan, “Jadi sekalipun ada banjir, tidak akan secara cepat mereka kabur, itu perilakunya.”

Baca Juga: Duh, Seorang Anak Berusia 5 Tahun di Bangka Belitung Diduga Diterkam Buaya ketika Mandi di Waduk Bekas Penambangan Timah

Tommy juga menjelaskan bahwa buaya dari penangkaran memiliki tanda khusus berupa potongan di sirip ekor, sehingga mudah dikenali. 

“Jadi sebenarnya disayangkan kalau bukan asli buaya penangkaran yang ditangkap, karena jumlah buaya liar di luar penangkaran juga jumlahnya banyak,” ujar Tommy.

Saat ini, tim gabungan masih bekerja mencari dan mengevakuasi buaya penangkaran yang belum ditemukan. 

Baca Juga: Pemerintah Kota Batam Sebut Ada Buaya yang Kabur dari Penangkaran di Pulau Bulan, Nelayan Diimbau Waspada

“Tim sebenarnya kerja malam, tetapi begitu banyak laporan masyarakat pagi ini, tim pun terutama PJK pagi ini sudah bergerak lagi menanggapi laporan tersebut,” katanya.