DECEMBER 9, 2022
News

Kemenag Soroti Banyaknya Riset Dosen di Indonesia Hanya Sebatas Pemenuhan Kewajiban, Tidak Menuntaskan Berbagai Problem

image
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag RI Faisal Ali Hasyim memberikan paparan di Bukittinggi. (Antara/HO-Humas Kemenag Sumbar)

POLITIKABC.COM - Kementerian Agama (Kemenag) RI menyayangkan banyak riset atau penelitian yang dilakukan dosen di bawah kementerian tersebut hanya sebatas pemenuhan kewajiban sebagai tenaga pengajar.

"Berdasarkan evaluasi Inspektorat Jenderal Kementerian Agama terhadap penelitian para dosen, banyak penelitian itu hanya sebatas pemenuhan kewajiban saja," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag RI Faisal Ali Hasyim pada kegiatan penguatan integritas ekosistem perguruan tinggi keagamaan negeri di Universitas Islam Negeri M Djamil Djambek di Bukittinggi, Selasa 14 Januari 2025. 

Dari hasil evaluasi Inspektorat Jenderal Kemenag, banyak riset dosen tidak menuntaskan berbagai problem yang terjadi di masyarakat. 

Baca Juga: Oknum Dosen Cabul di Universitas Muhammadiyah Surakarta Akhirnya Dipecat, Begini Awal Kasusnya

Padahal, Menteri Agama Nasaruddin Umar menginstruksikan agar penelitian dosen membantu persoalan di masyarakat.

Oleh karena itu, Faisal mendorong agar setiap perguruan tinggi di bawah Kemenag membuat riset yang bisa menjawab atau memberikan solusi persoalan yang dihadapi masyarakat.

Bahkan, Inspektorat Jenderal Kemenag juga menemukan banyak riset dosen di bawah kementerian tersebut yang plagiat.

Baca Juga: Polda NTB Selidiki Kasus Dosen Sodomi Alumni Mahasiswa, Begini Modusnya

Cara-cara itu tidak hanya mencederai dunia pendidikan, namun juga Kementerian Agama secara umum.

"Kami menemukan beberapa kasus plagiat yang terkait dengan karya ilmiah," ujarnya.

Dalam arahannya Faisal mengingatkan para dosen agar lebih memperhatikan cara mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa.

Baca Juga: Dosen Ilmu Politik UI Aditya Perdana: Penghapusan Presidential Threshold Buka Lebar Peluang Capres 2029

Sebab, berdasarkan temuan Inspektorat Jenderal Kemenag, pembelajaran di perguruan tinggi masih didominasi oleh pemberian teori, sementara ilmu pragmatis minim.

Halaman:
1
2
Sumber: ANTARA

Berita Terkait