DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kisah Kakak Beradik di Kabupaten Lebak, Lumpuh Sejak Bayi hingga Remaja, Butuh Bantuan Pengobatan

image
Kakak beradik Mustakim (18) dan Rupita Maulida Wilhelmina (13) warga Kampung  Cepak Kandang RT 03 RW 01 Desa Cisimeut Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak penderita lumpuh  membutuhkan bantuan pengobatan. ANTARA/Mansyur

POLITIKABC.COM - Mustakim (18) dan Rupita Maulida Wilhelmina (13), dua bersaudara asal Kampung Cepak Kandang, Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, menderita lumpuh sejak kecil. Mereka sangat membutuhkan bantuan untuk mendapatkan pengobatan.  

"Dulu mereka sempat dirawat di RSCM Jakarta dengan menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)," ujar Ahmad Ripai (45), ayah dari Mustakim dan Rupita, saat ditemui di rumah sederhana mereka, Jumat, 3 Januari 2024.  

Kondisi kedua anak pasangan Ahmad Ripai dan Uus ini begitu memprihatinkan. Sejak bayi hingga remaja, mereka tidak bisa berbicara maupun berjalan. Bahkan untuk makan, keduanya masih harus disuapi.  

Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Kabarkan Kisah Bunga yang Dipanah

Saat ini, hari-hari Mustakim dan Rupita dihabiskan di atas balai bambu tanpa alas tikar, di rumah panggung sederhana berdinding bambu dan beratap genteng.  

"Kami merawat mereka setiap hari. Hidup kami sangat sederhana," kata Uus, ibu kandung mereka, dengan nada penuh harapan.  

Uus dan Ahmad Ripai berharap pemerintah daerah, relawan, maupun para dermawan dapat membantu agar kedua anaknya bisa mendapatkan pengobatan yang layak.  

Baca Juga: Resensi Film Mufasa: The Lion King, Kisah Trauma Masa Kecil, Persahabatan hingga Pengkhianatan

"Kami hanya bisa berharap karena penghasilan suami saya yang bekerja serabutan sebagai petani tidak menentu," ujar Uus.  

Sekretaris Desa Cisimeut, Jajang, menyampaikan bahwa pemerintah desa telah mengajukan bantuan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk mendukung warga difabel.  

"Tahun 2025, ada beberapa difabel yang akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) ekstrem sebesar Rp300 ribu. Kami juga mengupayakan agar mereka mendapatkan BPJS Kesehatan untuk berobat secara gratis," jelas Jajang.  

Baca Juga: Kisah Panggung Penyanyi Pop Jawa Ndarboy Genk dan Gilga Sahid Ternyata Pernah Tidak Dibayar Usai Tampil

Pemerintah desa berkomitmen untuk terus mengupayakan bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan tunai, agar warga dengan kebutuhan khusus seperti Mustakim dan Rupita mendapatkan perawatan yang lebih baik.***

Sumber: ANTARA

Berita Terkait