DECEMBER 9, 2022
Hiburan

Kisah Panggung Penyanyi Pop Jawa Ndarboy Genk dan Gilga Sahid Ternyata Pernah Tidak Dibayar Usai Tampil

image
Penyanyi pop Jawa Gilga Sahid, Happy Asmara, dan Ndarboy Genk menyampaikan kisah pahit yang pernah dialami ketika tampil. (ANTARA/Vinny Shoffa Salma)

POLITIKABC.COM - Penyanyi pop Jawa, Ndarboy Genk, dan Gilga Sahid berbagi cerita tentang perjuangan mereka menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan karier musik mereka di masa lalu.  

Salah satu pengalaman pahit yang Ndarboy Genk dan Gilga Sahid yakni saat tampil di berbagai panggung namun tidak dibayar, terutama di awal perjalanan mereka sebelum akhirnya dikenal seperti sekarang.  

Ndarboy Genk, yang biasa dipanggil Ndaru, mengungkapkan bahwa ia mulai manggung sejak 2010. Namun, baru sekitar tahun 2017 atau 2018 ia mulai mendapatkan penghasilan dari tampil di panggung.  

Baca Juga: Musisi Alan Walker Kolaborasi dengan Penyanyi Indonesia hingga Murid SMA Al Azhar di Walkerworld Jakarta

"Saya mendapatkan fee atau uang saat manggung itu baru 2017 atau 2018, itu aja (hanya) cukup buat bayar player-player (pemusik), kru, dan lain-lain," kata Ndarboy Genk, dikutip Selasa 24 Desember 2024. 

Seiring meningkatnya popularitas musik pop Jawa, termasuk genre ambyar, penghasilan Ndaru kini jauh lebih baik dibandingkan awal kariernya.  

Meski begitu, ia mengaku masih memiliki banyak tanggung jawab untuk mengelola tim yang mendukung penampilan panggungnya. Selain itu, menjaga kualitas musik tetap menjadi prioritas agar terus dicintai oleh para penggemarnya.  

Baca Juga: Undang Musisi Monanta Galesha, Kreator Era AI akan Menggelar Diskusi Menulis Lagu dengan Bantuan AI

"Kita kan bukan (tergabung dalam) label, jadi itu benar-benar dari tabungan kita, kita punya uang ya untuk beli lighting, sound, mixer, apalagi alat-alat musik harus selalu di-update," kata dia.

Sepakat dengan Ndaru, Gilga Sahid juga sempat mengalami sulitnya hidup saat awal meniti karier sebagai penyanyi. Alih-alih uang, Gilga hanya dibayar dengan seporsi makanan dan minuman atas jerih payahnya bermusik di kafe.

"Dari tahun 2016 - 2019 aku nyanyi di kafe, itu kalau dapet fee cuma Rp35 ribu. Kalau uangnya nggak diambil, kita dikasih makan sama es teh," kata Gilga.

Baca Juga: Sekjen SATUPENA Satrio Arismunandar: Kreativitas dan Orisinalitas Jadi Tantangan Menciptakan Lagu dengan AI

Keputusan Gilga untuk terjun ke dunia musik sempat ditentang oleh keluarga besarnya. Berkat dukungan dari sang ibu, Gilga berusaha untuk bangkit kembali hingga dikenal sebagai salah satu penyanyi pop Jawa populer saat ini.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait