DECEMBER 9, 2022
International

Usai Rezim Bashar al Assad Runtuh, Asaad Hassan Al Shibani Ditunjuk Sebagai Menteri Luar Negeri Suriah

image
Pemerintah sementara Suriah menunjuk Asaad Hassan Al-Shibani sebagai Menteri Luar Negeri yang baru, demikian pengumuman Komando Umum yang saat ini mengendalikan kekuasaan. /ANTARA/Anadolu/py

POLITIKABC.COM - Pemerintah sementara Suriah telah menunjuk Asaad Hassan Al Shibani sebagai Menteri Luar Negeri yang baru, seperti diumumkan oleh Komando Umum yang kini memegang kendali pemerintahan.  

Sebelumnya, Shibani menjabat sebagai kepala urusan politik untuk administrasi sipil di provinsi Idlib, wilayah barat laut Suriah. 

Dalam peran tersebut, ia bertanggung jawab atas hubungan dengan perwakilan pemerintah, lembaga asing, serta koordinasi dengan badan-badan PBB dan organisasi bantuan internasional.  

Baca Juga: Ada 1,8 Juta Pengungsi Suriah, 13.500 di Antaranya Telah Meninggalkan Lebanon

Lahir pada tahun 1987 di Hasakah, Shibani kemudian pindah ke Damaskus bersama keluarganya. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Bahasa dan Sastra Inggris di Universitas Damaskus pada tahun 2009.  

Shibani terlibat aktif dalam pemberontakan Suriah pada tahun 2011, bergabung dengan gerakan rakyat yang menyerukan kebebasan dan menentang rezim yang berkuasa. 

Ia melanjutkan studi pascasarjana di bidang Ilmu Politik dan Hubungan Internasional di Istanbul Sabahattin Zaim University, Turki, dan meraih gelar magister pada tahun 2022.  

Baca Juga: Israel Terus Menyerang, 250 Ribu Orang Meninggalkan Lebanon Menuju Suriah

Dalam tesisnya yang berjudul "Dampak Pemberontakan Arab terhadap Kebijakan Luar Negeri Turki Terhadap Suriah pada 2010-2020", ia menganalisis dinamika kebijakan luar negeri di tengah konflik regional. 

Saat ini, Shibani diketahui sedang melanjutkan studi doktoral di universitas yang sama.  

Rezim Bashar al-Assad yang telah memerintah selama hampir 25 tahun runtuh setelah kelompok anti-rezim merebut Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah bertahan sejak 1963.  

Baca Juga: Konflik Israel-Hizbullah, Lebih dari 430.000 Orang telah Meninggalkan Lebanon Menuju Suriah

Pengambilalihan kekuasaan ini terjadi setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil menguasai kota-kota strategis dalam operasi kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu. 

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait