Ada 1,8 Juta Pengungsi Suriah, 13.500 di Antaranya Telah Meninggalkan Lebanon
- Penulis : Ulil
- Jumat, 27 September 2024 09:14 WIB
POLITIKABC.COM - Sekitar 13.500 warga Suriah telah meninggalkan Lebanon sejak serangan udara Israel dimulai pada Senin, 23 September 2024, menurut Menteri Dalam Negeri Lebanon pada Kamis, 26 September. Para warga tersebut kembali ke negara asalnya, Suriah.
Seperti diketahui, Lebanon menampung sekitar 1,8 juta pengungsi Suriah, dengan sekitar 900.000 di antaranya terdaftar di UNHCR.
Mawlawi juga melaporkan bahwa sekitar 70.100 orang telah mengungsi ke 533 tempat penampungan di Lebanon akibat serangan Israel yang berlanjut.
Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Serangan Udara Israel ke Lebanon Menewaskan 14 Orang
“Ada 13.500 warga Suriah yang telah meninggalkan Lebanon untuk kembali ke Suriah,” ujar Bassam Mawlawi dalam konferensi pers di Beirut.
“Ada juga tempat penampungan di wilayah Bekaa, Lebanon timur, yang disediakan untuk warga Suriah,” tambahnya.
Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan sedikitnya 640 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan.
AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lainnya menyerukan Israel dan Hizbullah pada Rabu malam untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari di tengah meningkatnya bentrokan lintas batas.
Namun, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membantah laporan media yang menyatakan bahwa ia telah menyetujui usulan gencatan senjata, dan menyebut bahwa ia memerintahkan tentaranya untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh.
Netanyahu juga mengatakan bahwa perang Israel di Gaza akan berlanjut “hingga semua tujuan perang tercapai.”
Baca Juga: Prajurit TNI Siap Mengevakuasi 155 WNI yang Tinggal Lebanon, Tunggu Izin dari UNIFIL
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam bentrokan lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan ke Lebanon, karena hal ini dapat memperluas konflik Gaza secara regional.***