DECEMBER 9, 2022
International

Rezim Bashar al Assad, PBB Ungkap Warga Suriah Butuh Bantuan Kemanusiaan

image
Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menegaskan pentingnya penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah "secepat mungkin" menyusul jatuhnya rezim Bashar al-Assad. /ANTARA/Anadolu/py

POLITIKABC.COM - Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menekankan betapa pentingnya mendistribusikan bantuan kemanusiaan ke Suriah "secepatnya" setelah jatuhnya rezim BBashar al Assad. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Pedersen menyampaikan hal tersebut setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dalam pertemuan tingkat menteri internasional yang diadakan di wilayah selatan Yordania. Mereka membahas perkembangan terbaru di Suriah.

Sebagaimana diketahui, Bashar al Assad, yang telah memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia.

Baca Juga: Ada 1,8 Juta Pengungsi Suriah, 13.500 di Antaranya Telah Meninggalkan Lebanon

DIa melarikan diri setelah kelompok anti-rezim merebut Damaskus pada 8 Desember, yang menandai berakhirnya kekuasaan Partai Baath di Suriah yang telah berlangsung sejak 1963.

“Pesan saya selama beberapa hari terakhir sangat jelas, yaitu hal yang sangat krusial di Suriah adalah terciptanya proses politik yang kredibel dan inklusif yang menyatukan seluruh Suriah, termasuk semua komunitas di Suriah,” kata Pedersen, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Poin kedua, lanjutnya, “kita harus memastikan bahwa institusi negara tidak runtuh, serta bantuan kemanusiaan dapat disalurkan secepat mungkin. Jika itu tercapai, mungkin ada peluang baru bagi rakyat Suriah.”

Baca Juga: Israel Terus Menyerang, 250 Ribu Orang Meninggalkan Lebanon Menuju Suriah

Blinken dalam pertemuan tersebut menekankan bahwa tantangan yang dihadapi Suriah dapat diatasi melalui upaya untuk mendukung transisi politik yang dipimpin sendiri oleh rakyat Suriah.

“Kami bertekad untuk bekerja bersama mendukung transisi yang dipimpin oleh rakyat Suriah, dengan peran kritis yang dimainkan oleh PBB, khususnya dalam hal penyediaan bantuan, perlindungan minoritas, serta berbagai upaya yang diperlukan untuk masa depan,” ujarnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait