DECEMBER 9, 2022
International

Gencatan Senjata Israel dan Lebanon, Aktivitas Penerbangan Komersial Sejumlah Maskapai Kembali Beroperasi

image
Aktivitas Penerbangan Komersial di Lebanon Kembali Beroperasi. (ANTARA)

POLITIKABC.COM - Maskapai nasional Lebanon, Middle East Airlines (MEA), mengumumkan akan meningkatkan jumlah penerbangan komersial mulai Kamis 28 November 2024, dan sepenuhnya kembali ke jadwal operasi reguler pada 12 Desember mendatang, menyusul implementasi gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

MEA juga menyebutkan bahwa dari 28 November hingga 3 Desember, perusahaan akan menambah 32 penerbangan tambahan serta meningkatkan kapasitas pesawat untuk melayani lebih dari 30 destinasi.

Sejak eskalasi serangan Israel ke Lebanon dimulai pada 23 September lalu, MEA menyesuaikan operasinya dengan membatalkan atau menjadwal ulang penerbangan serta mengurangi kapasitas pesawat.

Baca Juga: Israel Hancurkan Situs Bersejarah di Mhaibib Lebanon, Ternyata Makam Putra Nabi Yakub yang Berusia 2100 Tahun

"Jadwal penerbangan kami akan kembali normal mulai 12 Desember," kata Middle East Airlines (MEA) dalam sebuah pernyataan pada Rabu 27 November 2024. 

Kebijakan ini diambil untuk mengurangi risiko asuransi pada penerbangan antara Lebanon dan destinasi internasional.

Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku pada Rabu 27 November 2024 dini hari untuk mengakhiri lebih dari 14 bulan pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hizbullah.

Baca Juga: Konflik Israel-Hizbullah, Lebih dari 430.000 Orang telah Meninggalkan Lebanon Menuju Suriah

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, pasukan Israel akan mundur ke selatan Garis Biru (Blue Line) secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan di wilayah selatan dalam waktu tidak lebih dari 60 hari. 

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.800 orang tewas akibat serangan Israel di Lebanon sejak Oktober tahun lalu, dengan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi.

Hingga saat ini, tidak ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Hizbullah. Namun, kelompok itu telah mematuhi gencatan senjata dengan menghentikan serangan terhadap target Israel sejak kesepakatan tersebut berlaku.***

Sumber: Antara

Berita Terkait