DECEMBER 9, 2022
News

Pemprov DKI Jakarta Bahas Kesiapan Menghadapi Potensi Limbah B3

image
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengadakan workshop dan geladi kedaruratan pengelolaan B3 dan/atau limbah B3 di Balaikota DKI Jakarta.ANTARA/HO-Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

POLITIKABC.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan pelatihan penanganan limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, kegiatan yang diadakan di Balai Kota DKI Jakarta hari ini juga merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 74 Tahun 2019 yang mewajibkan setiap provinsi memiliki dokumen kedaruratan dalam pengelolaan limbah B3.

Menurut Asep kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk memastikan kesiapsiagaan dan respons yang cepat dari seluruh instansi terkait.

Baca Juga: Ganjar Saat Coba Membuat Karya Seni Dari Sampah Plastik Bareng Seniman Di Jogja

"Kegiatan ini untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman OPD serta pihak-pihak terkait lainnya mengenai pengelolaan limbah B3," katanya di Jakarta, Senin 30 September 2024. 

"Kami berharap seluruh pihak siap menghadapi keadaan darurat akibat limbah berbahaya yang mungkin terjadi di Jakarta," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarjoko, mengingatkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam kegiatan peningkatan kesiapsiagaan terhadap ancaman limbah B3.

Baca Juga: Pemprov DKI Gelontorkan Dana Rp 1 Triliun Bangun Pengolahan Sampah di Rorotan

Adapun selama workshop, peserta yang berasal dari berbagai OPD, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan mendapatkan penjelasan mengenai dokumen kedaruratan pengelolaan B3 yang telah disusun sejak tahun 2023. Dokumen tersebut digunakan sebagai dasar untuk menyusun skenario simulasi geladi kedaruratan.

Hadir sebagai pemberi materi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Universitas Indonesia, serta PT Pertamina yang juga berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam penanganan limbah B3 di lapangan.

Narasumber menyampaikan pentingnya skenario yang realistis untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi keadaan darurat.

Baca Juga: Kasus Warga Buang Sampah di Rel Kereta Api, Pihak Daop 1 Jakarta Gelar Edukasi Sanksi yang Bisa Diterapkan

Dalam sesi penjelasan teknis, Ketua Unit Kerja Khusus Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia Prof. Fatma Lestari mengatakan simulasi kedaruratan merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman limbah B3.

Menurut dia, simulasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga meniru kondisi nyata di lapangan. Dengan demikian, petugas dapat terlatih untuk mengambil keputusan yang tepat di bawah tekanan dan dalam situasi yang kompleks.

"Melalui simulasi yang realistis, diharapkan dapat membangun sistem tanggap darurat yang kokoh dan efektif,”  kata dia.***

Sumber: Antara

Berita Terkait