DECEMBER 9, 2022
International

2.800 Orang Jadi Korban akibat Ledakan Pager di Lebanon, ICOM Perusahaan Jepang: Produksinya Dihentikan 10 Tahun Lalu

image
Ilustrasi pager yang meledak di Lebanon. (Antara)

POLITIKABC.COM - ICOM, perusahaan Jepang yang diduga memproduksi pager yang meledak di Lebanon, mengungkapkan bahwa produk tersebut telah dihentikan produksinya sepuluh tahun yang lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, ledakan massal pager pada Selasa, 17 September 2024, mengakibatkan sedikitnya 12 orang tewas dan lebih dari 2.800 orang terluka.

Gelombang kedua ledakan massal yang melibatkan perangkat komunikasi yang digunakan oleh anggota Hizbullah pada Rabu, 18 September, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang.

Baca Juga: Ledakan Alat Telekomunikasi di Lebanon: Sejumlah Komandan Hizbullah Tidak Terluka karena Menggunakan Jenis Lama

Kementerian Komunikasi Lebanon menyatakan bahwa radio ICOM IC-V82 yang meledak tidak memiliki izin.

ICOM menyebutkan bahwa IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari 2004 hingga Oktober 2014. 

Produksi radio tersebut dihentikan sekitar 10 tahun lalu, dan sejak itu tidak lagi dikirim dari perusahaan itu.

Baca Juga: PBB: Serangan Perangkat Telekomunikasi Pager yang Meledak di Lebanon Melanggar Hukum Kemanusiaan Internasional

"Produksi baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan, dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak terpasang," kata ICOM melalui pernyataan.  

Perusahaan tersebut juga menambahkan bahwa tidak dapat dipastikan apakah produk tersebut dikirim dari ICOM, dan bahwa produk untuk pasar luar negeri dijual secara eksklusif melalui distributor resmi.

"Selain itu, kami telah menetapkan program ekspor (Program Pengendalian Ekspor Keamanan Icom) berdasarkan peraturan pengendalian perdagangan keamanan yang diatur oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, dan kami melakukan kontrol ekspor yang ketat," kata ICOM.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Serangan Udara Israel ke Lebanon Menewaskan 14 Orang

Perusahaan itu menegaskan bahwa tidak ada suku cadang selain yang ditentukan oleh ICOM yang digunakan dalam produknya.

"Semua radio kami diproduksi di anak perusahaan produksi kami, Wakayama Icom Inc., di Prefektur Wakayama, di bawah sistem manajemen ketat berdasarkan ISO 9001/14001/27001," kata ICOM, menjelaskan. 

"... sehingga tidak ada suku cadang selain yang ditentukan oleh perusahaan kami yang digunakan dalam produk. Selain itu, semua radio kami diproduksi di pabrik yang sama, dan kami tidak memproduksinya di luar negeri," kata perusahaan itu.

Menurut sejumlah media, penyeranta digunakan oleh anggota gerakan Hizbullah Lebanon sebagai sistem komunikasi tertutup yang paling tangguh terhadap peretasan dan penyadapan.

Hingga saat ini, penyebab ledakan serentak perangkat tersebut belum diketahui. Hizbullah dan otoritas Lebanon menyalahkan Israel atas insiden tersebut.***

Sumber: Antara

Berita Terkait