Thursday, Apr 10, 2025
International

Presiden Sri Lanka Terpilih Lahir dari Keluarga Buruh, Ini Profil Anura Kumara Dissanayaka

image
Anura Kumara Dissanayake (kanan) terpilih sebagai Presiden Sri Lanka setelah meraup 55,89 persen suara dalam putaran kedua penghitungan pemilihan presiden. (ANTARA/Anadolu/py)

POLITIKABC.COM - Anura Kumara Dissanayaka terpilih sebagai presiden ke-9 Sri Lanka, pada Minggu 22 September 2024 dengan kemenangan cukup telak. Kini dia akan memimpin negara yang sedang terjerat krisis keuangan. Lantas seperti apa profilnya?

Anura Kumara Dissanayaka, yang populer dengan panggilan AKD, menjadi presiden Sri Lanka pertama yang terpilih melalui putaran kedua penghitungan suara pemilihan presiden (pilpres), setelah gagal meraih 50 persen suara di putaran pertama.

Anura Kumara Dissanayaka meraup lebih dari 5,74 juta suara atau 55,89 persen total suara sah, mengalahkan rival terdekatnya, pemimpin oposisi Sajith Premadasa, yang memperoleh sekitar 4,53 juta suara.

Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Warga Katolik di Amerika Serikat Memilih Kandidat Presiden yang Lebih Sedikit Keburukannya

Lahir pada November 1968 dari keluarga buruh di Anuradhapura, sebuah distrik di Provinsi Utara Tengah, Dissanayaka menempuh pendidikan di Thambuthegama Gamini Maha Vidyalaya dan Thambuthegama Central College.

Sejak di sekolah, Dissanayaka sudah aktif dalam Janatha Vimukthi Peramuna (JVP) (Front Pembebasan Rakyat), sebuah partai komunis berhaluan Marxis-Leninis.

Dia juga terlibat dalam gerakan politik mahasiswa di Universitas Kelaniya, dekat ibu kota Kolombo, sebelum bergabung dengan politbiro JVP pada 1995.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad, Presiden Jokowi Mengajak Seluruh Umat Muslim Meneladani Kehidupan Rasulullah untuk Menebar Perdamaian

Dissanayake, ayah satu anak, telah menjadi anggota parlemen sejak September 2000. Dia pernah menjabat Menteri Pertanian, Peternakan, Tanah, dan Irigasi pada 2004-2005 dan ketua oposisi pada 2015-2018.

Pada 2014, dia diangkat menjadi pemimpin JVP, yang sebelumnya merupakan gerakan revolusioner.

Dia pernah memimpin dua pemberontakan terhadap pemerintah untuk mendirikan negara sosialis. Kedua pemberontakan itu gagal meski menyebabkan lebih dari 80.000 orang tewas.

Baca Juga: Tidak Mau Ikut Campur, Presiden Jokowi Meminta Masalah Munaslub 2024 Kadin Indonesia Segera Diselesaikan di Internal

JVP hanya meraih kurang dari 4 persen total suara dalam pemilihan parlemen pada Agustus 2020.

Halaman:
1
2
Sumber: Antara

Berita Terkait