Jumlah Korban Jiwa akibat Ledakan Perangkat Komunikasi di Lebanon Meningkat Menjadi 20 Orang
- Penulis : Ulil
- Kamis, 19 September 2024 10:20 WIB
POLITIKABC.COM - Jumlah korban jiwa akibat serangkaian ledakan perangkat komunikasi di Lebanon meningkat menjadi 20 orang, menurut pusat tanggap darurat Kementerian Kesehatan setempat.
Beberapa rumah mengalami kerusakan akibat ledakan sistem listrik di tengah insiden tersebut, seperti dilaporkan media Lebanon.
Seorang anak perempuan terluka akibat ledakan pembangkit listrik tenaga surya di kota Merouaniyeh, selatan Lebanon, menurut laporan kantor berita NNA pada Rabu, 18 September 2024.
"Menurut data terbaru, akibat ledakan walkie-talkie sore ini, jumlah korban tewas mencapai 20 orang, dengan lebih dari 450 orang lainnya terluka," kata pusat tanggap darurat tersebut.
Sebuah sumber dari Lebanon mengatakan kepada Sputnik bahwa perangkat komunikasi selain penyeranta (pager) meledak di berbagai wilayah di Lebanon pada Rabu.
Media Lebanon melansir bahwa walkie-talkie yang meledak itu dibeli sekitar lima bulan lalu, hampir bersamaan dengan penyeranta yang meledak pada Selasa 17 September 2024.
Ditambahkan bahwa sistem listrik juga meledak di beberapa rumah lainnya, bersamaan dengan ledakan radio dua arah pribadi yang digunakan oleh gerakan Syiah Lebanon, Hezbollah.
Pada Rabu, sebuah sumber di Lebanon mengatakan kepada Sputnik bahwa selain alat penyeranta (pager), perangkat komunikasi lainnya juga meledak di berbagai wilayah di Lebanon.
Media Lebanon melaporkan bahwa walkie-talkie yang meledak dibeli sekitar lima bulan lalu, hampir bersamaan dengan pager yang meledak pada Selasa.
Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Bakar Pohon Zaitun dan Properti Warga Palestina
Setidaknya 20 orang tewas dan 450 lainnya terluka dalam gelombang kedua ledakan, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Sebanyak 2.800 orang terluka dan setidaknya 12 orang tewas akibat ledakan massal pager, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Pemerintah Lebanon dan gerakan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut.
Baca Juga: Satu Lagi, Seorang Jurnalis Palestina Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza, Total 173
Media melaporkan bahwa pager digunakan oleh Hizbullah sebagai sistem komunikasi tertutup yang paling sulit diretas dan disadap.***