
Imajinasi Faktual dalam Lukisan Denny JA
.jpeg)
Paus ke Indonesia #1

Paus ke Indonesia #2
.jpeg)
Paus ke Indonesia #3
Denny memang berimajinasi. Namun melihat aspirasinya, dan meraba apa yang bakal muncul dalam peristiwa nyata, bukannya tidak mungkin sang khayal itu akan jadi “imajinasi faktual”.
Lantaran umumnya, yang digubah dalam seni bermuatan tanda-tanda zaman adalah realitas yang akan menjelma sebagai kejadian. Ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Marshall McLuhan: seniman adalah antenna of society, atau antena sosial.
Perangkat Akal Imitasi sebagai Asisten Seni
Kembali kepada visualisasinya, sekali lagi, Denny menggubah lukisan-lukisan itu dengan menggunakan perangkat AI, atau Akal Imitasi, atau Artificial Intelligence.
Perangkat teknologi “radikal” yang banyak dibicarakan pada akhir-akhir ini, tapi belum terlampau banyak dilakukan orang untuk mencipta karya formal. Sehingga (selama ini) yang terlahir sekadar karya eksperimental. Tidak sebagaimana karya-karya Denny, yang seratus persen diposisikan sebagai cipta seni final.
Menarik diketahui, dalam melukis, Denny menggunakan banyak aplikasi yang berkait dengan AI. Aplikasi itu ketemu setelah ia melakukan percobaan berulang kali. Atas aplikasi yang diketemukan itu, ia lantas bisa membuat perintah lewat teks, sehingga muncul gambar dalam banyak variasi.
Apabila wujud dari AI itu kurang cocok dengan gagasan yang terkonsep dalam pikirannya, setiap variasi bisa diperintahkan lagi, sehingga muncul variasi-variasi lain.
Begitu seterusnya. Jikalau ia menghendaki banyak unsur, maka unsur-unsur itu akan dicari dari aplikasi lain. Atau bahkan diambil dari footage atau gambar hasil rekaman sendiri yang ia punya. Atau yang sengaja ia beli, agar tidak melanggar hak cipta.
Semua unsur itu kemudian digabungkan, dan lantas dicetak di atas kanvas.
Baca Juga: Menyelam ke Dalam Diri: Pengantar Buku 71 Lukisan Tentang Renungan Jalaluddin Rumi dari Denny JA
Kita bisa membayangkan betapa kerumitan akan muncul ketika pelukis harus menggubah adegan-adegan kolosal yang memerlukan kompleksitas pergerakan.