DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana di Bogor, Tempat Edukasi Bersejarah Bersatu Melawan Ancaman

image
Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana yang ada di areal Kantor BNPT, Kabupaten Bogor, Jawa Barat/ ANTARA/M Fikri Setiawan.

POLITIKABC.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menekankan bahwa adanya Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana untuk menjadi tempat edukasi masyarakat.

Hadi menyebutkan Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana menampilkan peristiwa teror yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1948 hingga 2022.

Sehingga, menurut dia, Museum Nasional Penanggulangan Terorisme Adhi Pradana bisa menjadi media yang efektif dalam menyampaikan informasi kepada generasi penerus mengenai bahaya terorisme kepada generasi mendatang.

Baca Juga: Kini Terungkap Melihat Reaksi SBY Saat Foto Moeldoko Saat Mejeng di Museumnya

Hal ini dia sampaikan saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-14 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sekaligus meresmikan museum yang berdiri di areal Kantor BNPT, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 16 Juli 2024. 

"Masyarakat supaya paham terhadap bahaya teroris yang merusak segala sendi kehidupan bangsa," ujar Hadi.

"Museum ini dibuka untuk masyarakat dan diprioritaskan untuk anak anak sekolah karena anak anak sekolah juga harus paham betul dengan perjalanan gangguan," ujar Hadi.

Baca Juga: Balik Sentil Awiek, Eko Patrio: Tidak Etis, Kasus Teroris Dibawa ke Ranah Pribadi

Menurut dia, masyarakat luas harus memahami perjalanan sejarah terorisme di Indonesia, sehingga museum ini terbuka untuk umum.

Pada acara tersebut, Hadi bersama Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel juga mengukuhkan Paguyuban Anti Teroris Indonesia atau PATI yang berkontribusi kepada BNPT mengenai mitigasi terorisme.

"Sehingga BNPT siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," kata Hadi.

Baca Juga: Cara Unik Pemprov DKI Jakarta Gunakan Teknologi di Museum Nasional untuk Perkenalkan Wayang Nusantara

Sementara, Kepala BNPT Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan keberadaan museum ini untuk menghormati para korban aksi terorisme yang pernah terjadi di Indonesia. 

Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kepedulian publik dalam mewujudkan kesiapsiagaan nasional.

Di dalam museum ini, kata dia, pengunjung dapat menyaksikan berbagai koleksi benda-benda, informasi, dan strategi penanganan, serta perjuangan semua pihak dalam penegakan hukum tindak pidana terorisme di Indonesia.

"Melalui museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah, bahaya, ancaman terorisme, dan modus operandi para pelaku," ujarnya.

Ia menjelaskan konten yang ditampilkan pada museum ini dapat memperkaya pemahaman dan pengalaman terkait peristiwa terorisme yang pernah terjadi di masa yang lalu. 

Kemudian, juga menampilkan upaya negara Indonesia melawan aksi terorisme.

"Museum ini memiliki konsep kontemporer memadukan tradisional dan modern yang dapat memberikan pengalaman edukasi lebih efektif sehingga memudahkan penyampaian informasi kompleks dan detail melalui visualisasi serta simulasi," ujar Rycko.***

Sumber: Antara

Berita Terkait