DECEMBER 9, 2022
News

Cara Unik Pemprov DKI Jakarta Gunakan Teknologi di Museum Nasional untuk Perkenalkan Wayang Nusantara

image
Dalang muda Gibran Papadimitriou di Museum Wayang, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

POLITIKABC.COM - Pemprov DKI Jakarta punya cara unik untuk mengenalkan wayang Nusantara kepada generasi muda di Museum Nasonal. 

Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini, menggunakan teknologi imersif, yakni dinding dan lantai di sebuah ruangan di Museum Nasional diproyeksikan bergerak, dilengkapi tata suara pada salah satu ruang pamer Museum Wayang Nusantara.

Cara unik sentuhan teknologi di Museum Nasional ini disampaikan Kepala Bidang Perlindungan Kebudayaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Linda Enriany di Jakarta, Selasa 25 Juni 2024. 

Baca Juga: Kini Terungkap Melihat Reaksi SBY Saat Foto Moeldoko Saat Mejeng di Museumnya

"Untuk tata pamernya mau ditingkatkan, imersif. Di Museum Wayang sudah mulai tahun ini," ujarnya.

Menurut Ketua Subkelompok Sejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Bayu Niti Permana, penyematan teknologi imersif akan sangat menarik bagi pengunjung karena menyuguhkan suasana baru dengan teknologi baru.

Nantinya, pengunjung disuguhkan pengalaman yang unik terkait gambaran wayang nusantara dan pesan-pesan khusus di dalamnya.

Baca Juga: Unik, Anggota Linmas di Kota Palembang Dilatih Tentang Pengetahuan Politik, Ini Tujuannya

"Pengenalan wayang nusantara seperti apa, lalu ada pesan-pesan khusus. Memang ruangan khusus. Saya kira tahun depan baru bisa dibuka," kata dia.

Bayu menuturkan pengelola museum akan selalu mengadaptasi teknologi terbaru agar terus mengikuti tren. 

Namun, teknologi baru yang bisa disematkan ke dalam museum tak melulu imersif karena harus menyesuaikan dengan sejumlah hal terutama soal ruang, keunikan masing-masing museum dan potensi pengunjung.

Baca Juga: Jakarta Pagi Ini, Jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

"Tidak harus semua imersif karena punya keunikan masing-masing. Kalau semua imersif pasti harus bangun gedung baru, ruang baru. Sayang, karena biayanya cukup mahal. Sarana pasti baru," kata dia.

Museum Wayang berada di bawah pengelolaan Unit Pengelola Museum Seni dan termasuk satu dari 12 museum yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, selain Museum Sejarah Jakarta, Museum Taman Prasasti dan Museum MH Thamrin.

Museum Joang'45, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Tekstil, Museum Bahari, Museum Betawi, Rumah Si Pitung, Taman Benyamin Suaeb serta Taman Arkeologi Onrust.

Pengelola museum tak semata menyuguhkan koleksi wayang di sana, tetapi juga acara-acara seni. Pada Minggu 23 Juni, misalnya, pengelola mengadakan pergelaran Wayang Kulit Betawi dengan lakon "Jabang Tetuko" dengan dalang Ki Muhammad Pasya Ramadhan Sukarna.***

Sumber: Antara

Berita Terkait