DECEMBER 9, 2022
News

131 Orang Jadi Korban Tanah Longsor di Gorontalo, Basarnas Sebut Ada di Empat Titik

image
Basarnas menyebut kasus tanah longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, tersebar di empat titik yang berbeda. (Antara)

POLITIKABC.COM - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menyebut kasus tanah longsor di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, tersebar di empat titik yang berbeda.

Seperti diketahui kasus tanah longsor di Gorontalo tersebut telah memakan korban ratusan orang, sebagian selamat, meninggal dan belum diketahui keberadaannya. 

Sejak hari pertama Minggu 7 Juli hingga hari ketiga, kata dia, sudah ada sebanyak 58 orang korban tanah longsor yang berhasil dievakuasi oleh tim petugas SAR gabungan.

Baca Juga: Delapan Orang Ditemukan Meninggal Tertimbun Tanah Longsor di Gorontalo, 20 di Antaranya Masih Dicari

"Total tercatat ada 131 orang korban atas peristiwa ini," kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso, Selasa 9 Juli 2024 malam. 

Posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur mencatat 23 orang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dan 73 orang selamat dengan luka ringan dan berat.

"Masih ada 35 orang yang hilang dan dalam pencarian. Jumlah korban bersifat sementara dan dapat berubah jika ada laporan kembali dari warga," kata dia yang saat ini berada di lokasi bencana.

Baca Juga: Jumlah Korban Tanah Longsor akibat Tambang di Gorontalo Terus Bertambah, Posko SAR: Total Sebanyak 104 Orang

Sebelumnya, Kepala Basarnas Kusrowo mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya mengerahkan alat berat guna memaksimalkan pencarian dan evakuasi korban. Di samping itu, helikopter tambahan. Saat ini tim SAR gabungan mengandalkan satu helikopter bantuan dari Polri.

Berdasarkan hasil pantauannya pada Selasa petang, akses dari posko menuju ke lokasi bencana berjarak puluhan kilometer di dalam hutan perbukitan atau setidaknya butuh waktu 4 jam sampai dengan 5 jam secara infanteri.

Menurut dia, waktu tempuh 1.009 personel SAR gabungan bisa lebih lama lagi bila hujan terus mengguyur, kondisi tanah yang labil, dan di beberapa titik harus melintasi jembatan sehingga membutuhkan helikopter untuk mengatasi kesulitan itu.***

Sumber: Antara

Berita Terkait