Jumlah Korban Tanah Longsor akibat Tambang di Gorontalo Terus Bertambah, Posko SAR: Total Sebanyak 104 Orang
- Penulis : Ulil
- Selasa, 09 Juli 2024 07:26 WIB
POLITIKABC.COM - Korban yang ditemukan meninggal dunia pada musibah tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango, Provinsi Gorontalo terus bertambah.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto mengatakan, kini jumlah korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal mencapai 12 orang. Sementara total korban baik yang selamat, meninggal dan dalam pencarian mencapai 104 orang.
Dia menyebut, data yang tercatat di Posko SAR, dari total jumlah korban sebanyak 104 orang, meninggal dunia 12, selamat 44, dan masih dalam pencarian 48 orang.
"Untuk korban meninggal, sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara, dan yang selamat namun mengalami luka-luka, dilarikan ke RSUD Aloei Saboe dan RSUD Toto Kabila untuk mendapatkan perawatan medis," kata Hariyanto, Senin 8 Juli 2024.
Saat ini proses pencarian di lokasi tambang untuk sementara dihentikan dan akan dilanjutkan pada Selasa pagi, mengingat cuaca saat ini sedang turun hujan, serta kondisi medan yang cukup sulit untuk dilalui.
Sejauh ini kata dia, proses pencarian korban hingga evakuasi berjalan dengan lancar, namun faktor cuaca dan kondisi medan menjadi kendala utama yang dihadapi oleh tim SAR gabungan.
Baca Juga: Waspada Longsor Susulan di Kabupaten Blitar, Total 3 Korban Tewas Ditemukan Tim Gabungan BPBD
"Keseluruhan korban terdiri dari warga lokal Bone Bolango Gorontalo, Bolaang Mongondow Sulawesi Utara, dan Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, serta ada satu orang korban meninggal yang belum diketahui identitas-nya," kata Hariyanto.
Sampai saat ini personel yang berada di Posko SAR Tulabolo, tengah berupaya mengumpulkan data-data dan identitas para korban, baik yang dihimpun dari personel di lokasi tambang, korban selamat, hingga dari keluarga korban.
Sementara itu, di lokasi Posko SAR juga masih banyak warga yang berkumpul dan menunggu informasi terkait keberadaan keluarganya yang diduga menjadi korban dalam peristiwa tanah longsor di kawasan tambang rakyat tersebut.***