DECEMBER 9, 2022
News

Terancam Gagal Panen, 400 Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Terendam Banjir

image
Ilustrasi Lahan pertanian di Konawe Utara yang terendam banjir. (Antara/Jojon)

POLITIKABC.COM -  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara mencatat sekitar 400 hektare lahan pertanian milik warga di Kabupaten Konawe, Sultra, terendam banjir, yang terjadi pada 4 Juli 2024. Akibatnya, petani terancam gagal panen. 

BPBD menyebut, lahan pertanian yang terendam banjir tersebut terjadi akibat luapan Sungai Aworeka. 

Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik BOBD Sultra Dedet Ilnary Yusta mengatakan berdasarkan data yang diterima dari BPBD Konawa, terdapat 400 hektare lahan pertanian yang terendam akibat banjir, berada di Desa Nambeaboru Kecamatan Tongauna Utara.

Baca Juga: Ratusan Orang Terdampak Banjir di Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Dinsos Gelontor Bantuan 11 Ribu Paket Makanan

"Sekitar 400 hektare sawah yang merupakan lahan pertanian warga terendam banjir di daerah itu," katanya, Selasa 9 Juli 2024. 

Menurut Dedet, laporan dari BPBD Konawe banjir tersebut disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga Sungai Aworeka meluap di daerah itu.

"Hujan tersebut mengguyur di daerah itu sejak Rabu 3 Juli pagi sekitar jam 08.30 Wita hingga Kamis sehingga terjadi banjir dengan ketinggian air bervariasi sekitar 50 hingga 100 centimeter," ujarnya.

Baca Juga: BPBD Sulawesi Tengah: 210 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Morowali, Berikut Hasil Asesmen Sementara

Ia menjelaskan data lahan pertanian ini merupakan laporan yang diterima dari BPBD Konawa sejak banjir yang melanda Desa Nambeaboru.

"Data ini yang kami terima sejak banjir tersebut," katanya.

Selain areal persawahan, terdapat juga kurang lebih sekitar 221 Kepala Keluarga (KK) atau 702 jiwa di Desa Nambeaboru, Tongauna Utara, Konawe, yang terdampak banjir.

Baca Juga: Enam Unit Alat Berat Penambang Emas Ilegal di Sulawesi Tenggara Disita Polisi

"Dari 702 jiwa tersebut terdapat 200 orang lanjut usia (lansia), 59 balita dan satu disabilitas," katanya.

Di berita sebelumnya, BPBD Sultra saat ini tetap melakukan mitigasi, kordinasi, konsultasi, sosialisasi, edukasi dan memberikan imbauan peringatan dini kepada masyarakat agar mereka tetap tenang supaya proses penanggulangan bencana bisa berjalan dengan baik.

"Semoga bencana ini dapat dilalui dengan baik dengan sumber daya yang tidak terlalu banyak tatapi dengan sinergi  antara semua lembaga dan instansi mudah-mudahan bisa tertangani dengan efektif dan efisien," tutupnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait