Golkar Tak Akan Gegabah Tentukan Koalisi: Keputusan Paling Telat Agustus
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Rabu, 28 Juni 2023 10:27 WIB
POLnurul - 28 Juni 2023 Waketum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan arah politik partainya masih dinamis. Dalam dua bulan mendatang, kata Nurul, arah koalisi partainya akan ditentukan. "Koalisi tetap masih sangat dinamis lah ya, kita menunggu karena masih ada kurang lebih, kalau kata Ketua Umum kami sih dua bulan ini lah, kita akan tentukan kita mau berkoalisi dengan siapa begitu," ujar Nurul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023). Nurul mengatakan partainya menginginkan lebih dari dua paslon. Lanjutnya, pihaknya tidak akan mempermasalahkan jika Pemilu 2024 digelar dalam dua putaran. "Kita maunya lebih dari dua begitu, supaya pilihannya tambah banyak dan seandainya harus dua putaran juga tidak masalah toh itu sudah diakomodir juga dalam Undang-Undang," ungkapnya. Nurul menegaskan, sejauh ini pihaknya tidak ingin terburu-buru menentukan arah politiknya. Dia mengatakan keputusan akan dibuat paling lambat Agustus. "Tapi yang jelas memang sampai saat ini Golkar belum menentukan sikap. Jadi masih nggak mau buru-buru lah, tenang-tenang, paling telat bulan Agustus lah," kata dia. Nasib KIB Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek) sebelumnya berbicara soal nasib KIB ke depan. Menurutnya, KIB akan berakhir jika capresnya tidak sama. Awiek pertama mengatakan, sejak awal KIB terbentuk dengan mengusung bacapres masing-masing. Saat itu, Golkar mengangkat pketumnya, Airlangga Hartarto, sebagai bacapresnya. Sementara PAN masih mendalami karena PPP mendukung Ganjar Pranowo. "Ketika KIB terbentuk di awal itu baru satu capres yg punya capres namanya Airlangga Hartarto. Disampaikan silahkan anggota KIB lainnya ajukan nama-nama boleh. Ya kita ajukan, kita (PPP) putuskan namanya Pak Ganjar," terangnya. Awiek juga mengatakan, pihaknya merekomendasikan nama Bacapres Ganjar Pranowo kepada Golkar dan PAN sebagai mitra KIB. Namun, Awiek menilai KIB akan bubar jika tidak memiliki nama yang sama. "Kemudian yang udah ngusung Ganjar siapa ya PDIP ya kita kulo nuwon ke PDIP. Kalau nanti ternyata PAN dan Golkar sama-sama usung Ganjar berarti KIB Plus. Tapi kalau tidak sama, KIB akan berakhir pada saatnya nanti," tegasnya. (Fa, Dtk, Pol)