Pol - 27 Juni  2023  IMF Kini Minta Jokowi Pikir-pikir Lagi Larang Ekspor Mineral Mentah Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) bereaksi terhadap kebijakan aliran balik nikel pemerintah dengan melarang ekspor komoditas. Pemerintah juga diminta untuk tidak memperpanjang kebijakan serupa pada barang lain Hal itu diumumkan IMF dalam laporan yang dikutip Senin (26/06/2023): "Dewan Eksekutif IMF menyimpulkan konsultasi Pasal IV 2023 dengan Indonesia". "Direktur (IMF) meminta pertimbangan untuk menghapus pembatasan ekspor dan memperluas pembatasan untuk barang lain," tulis laporan IMF. IMF menyoroti upaya Indonesia untuk menambah nilai ekspor, menarik investasi asing langsung dan memfasilitasi transfer pengetahuan dan teknologi. Arahan tersebut diyakini didasarkan pada analisis biaya-manfaat tambahan dan meminimalkan dampak negatif lintas batas. Sebelumnya, Jokowi menegaskan Indonesia akan melanjutkan kebijakan hulu dan melarang ekspor minyak tambang. Indonesia yang pertama tidak akan mundur, meski kebijakan tersebut disengketakan di Forum Perdagangan Dunia Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). [caption id="attachment_8080" align="aligncenter" width="732"] Potret Dana Moneter Internasional (IMF) bereaksi terhadap kebijakan aliran balik nikel pemerintah dengan melarang ekspor komoditas (SindoNews)[/caption] "Walaupun industri hulu bukan tantangan yang mudah, tapi harus tetap berjalan. Kami tidak akan berhenti, sekalipun digugat, kami tidak akan berhenti. Kami akan melanjutkan lagi," kata Jokowi di BPP Hipmi Party, Senin (20/2/2023). Teranyar, pemerintah Jokowi resmi menghentikan ekspor bijih bauksit mulai 10 Juni 2023. Komoditas lain seperti tembaga, timah, dan emas juga didorong untuk hilirisasi. “Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan berhenti, berhenti dan menghentikan semuanya! Kami ingin menambah nilai. Bahkan jika WTO menuntut kami, itu akan terus berlanjut. Jangan pernah mundur dan takut, karena nilai tambahnya sangat besar,” kata Jokowi.  IMF Kini Minta Jokowi Pikir-pikir Lagi Larang Ekspor Mineral Mentah (Dyp, Dtk, Pol)