Pol - 26 Juni 2023  Sri Mulyani Kini Tagih Persoalan Dana Kompensasi Kerusakan Iklim, Sentil Negar"> Pol - 26 Juni 2023  Sri Mulyani Kini Tagih Persoalan Dana Kompensasi Kerusakan Iklim, Sentil Negar"> Pol - 26 Juni 2023  Sri Mulyani Kini Tagih Persoalan Dana Kompensasi Kerusakan Iklim, Sentil Negar"> POLITIKABC.COM - Update Yourself
DECEMBER 9, 2022
PolitikABC.com

Sri Mulyani Kini Tagih Persoalan Dana Kompensasi Kerusakan Iklim, Sentil Negara Agar Maju

image
Potret Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut janji negara maju untuk membiayai perubahan iklim sebesar 100 miliar USD per tahun belum terpenuhi (HeadTopics)

Pol - 26 Juni 2023  Sri Mulyani Kini Tagih Persoalan Dana Kompensasi Kerusakan Iklim, Sentil Negara Agar Maju Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut janji negara maju untuk membiayai perubahan iklim sebesar 100 miliar USD per tahun belum terpenuhi. Nyatanya, menghadapi tantangan ini membutuhkan kerja sama global dalam hal keuangan, teknologi, dan pengetahuan. “Langkah konkrit negara maju untuk membiayai aksi iklim sangat dibutuhkan, termasuk memenuhi janji tahunan sebesar US$100 miliar yang belum terpenuhi,” kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi yang dirilis, Minggu (25/25). 6/2023). Sri Mulyani mengatakan banyak negara berkembang saat ini memiliki pilihan yang terbatas untuk membiayai perubahan iklim. Oleh karena itu, sistem keuangan global, termasuk bank pembangunan multilateral, perlu didukung untuk menutup kesenjangan keuangan, terutama bagi negara-negara berkembang. Di sisi lain, dampak perubahan iklim harus lebih diantisipasi, yang berbahaya dan menimbulkan kerugian dan kerusakan alam dan manusia. Situasinya berbeda dalam hal perluasan kapasitas bank pembangunan multilateral dan lembaga keuangan. [caption id="attachment_7979" align="aligncenter" width="1280"] Potret Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut janji negara maju untuk membiayai perubahan iklim sebesar 100 miliar USD per tahun belum terpenuhi (HeadTopics)[/caption] “Termasuk mengutamakan hibah dan pembiayaan murah lainnya,” ujarnya. Presiden Emmanuel Macron sebelumnya mengatakan pada pembukaan KTT Paris tentang perjanjian keuangan baru bahwa dunia membutuhkan kejutan fiskal untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Memperhatikan bahwa sistem keuangan global saat ini tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan keuangan terkait dengan mengatasi tantangan global. Politisi dan negara diharapkan tidak mengembangkan kebijakan yang bersaing antara upaya pengentasan kemiskinan dan upaya melindungi planet ini. Karena kedua upaya ini harus berjalan beriringan. “Ada empat topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut: reformasi lembaga keuangan internasional dan arsitektur keuangan internasional, investasi infrastruktur berkelanjutan, pengembangan sumber daya tambahan untuk perubahan iklim dan memobilisasi investasi sektor swasta”, pungkasnya.  Sri Mulyani Kini Tagih Persoalan Dana Kompensasi Kerusakan Iklim, Sentil Negara Agar Maju (Dyp, Dtk, Pol)

Berita Terkait