DECEMBER 9, 2022
PolitikABC.com

Kisah Mimpi Naik Kereta Bersama, Upaya SBY "Ambil Hati" Mega…

image
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono sempat bersalaman dan saling menyapa saat keduanya hadir di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017). Kedua tokoh tersebut hadir di istana untuk mengikuti upacara peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-72. (Anung Anindito (Dokumentasi Susilo Bambang Yudhoyono))(Anung Anindito (Dokumentasi Susilo Bambang Yudhoyono))

Pol - 23 Juni 2023 Analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai, Ketua Majelis Tinggi Partai Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tengah berupaya mengambil hati Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri lewat kicauannya tentang mimpi naik kereta bersama. Menurut Kunto, cuitan tersebut sengaja diunggah SBY berdekatan dengan momentum pertemuan putranya dan putri Megawati, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Puan Maharani. “Pasti Pak SBY mencari momentum yang pas. Dan komunikasi politik dengan menggunakan mimpi, tafsir mimpi ini memang suatu hal yang sangat efektif untuk Bu Mega,” kata Kunto kepada Kompas.com, Selasa (20/6/2023). “Jadi Pak SBY memang sangat tahu caranya untuk mengambil hati Bu Mega,” tuturnya. Namun, menurut Kunto, kicauan SBY tidak bisa dianggap membuka pintu koalisi antara Demokrat dan PDI-P. Meski belakangan ini Partai Demokrat dan PDI-P menunjukkan kehangatan, namun kata dia, koalisi dua partai untuk Pemilu 2024 masih jauh dari kata tercapai. Ketimbang sinyal koalisi, Kunto melihatnya sebagai upaya rekonsiliasi karena hubungan Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan, khususnya SBY-Mega, memanas hampir dua dekade akibat suguhan rivalitas politik. Demokrat dan PDI-P sulit berkoalisi karena kedua partai itu sudah menjalin kongsinya sendiri untuk Pemilu 2024. Demokrat bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah membentuk Koalisi Perubahan Persatuan yang berencana mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Sementara itu, PDI-P mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), di lingkungan Partai Hanura. “Apakah ini bisa diartikan sebagai permintaan atau keinginan untuk berkoalisi? Sah-sah saja diartikan begitu, tapi menurut saya agak melompat logikanya kalau dari Demokrat dan PDI-P tiba-tiba berkoalisi sekarang,” ujar Kunto. Mengutip mimpinya naik kereta bersama, Kunto merasa SBY ingin mengajak Megawati dan Presiden Joko Widodo mendukung pemilu 2024 yang damai, meski masing-masing memiliki preferensi politik yang berbeda. “Lebih ke mengajak elite politik ini untuk berkonsolidasi politik. Walaupun mereka punya jagoannya masing-masing, tapi jangan sampai perpecahan itu akhirnya membuat kita enggak bisa menikmati perjalanan, bahkan enggak sampai ke tujuan,” tuturnya. Apalagi, kata Kunto, jika ke depan ada pertemuan lanjutan antara PDI-P dengan Partai Demokrat, atau bahkan SBY dan Mega, bisa dikatakan Presiden RI ke-6 menang. Hati Presiden ke-5 RI ini akhirnya "luluh". “Kita tunggu saja, dalam 1-3 bulan ke depan bagaimana kelanjutan ‘mimpi’ ini,” tuturnya. Sebelumnya, SBY mengaku bermimpi melakukan perjalanan menggunakan kereta bersama Presiden Jokowi dan Megawati. Hal itu disampaikan SBY melalui akun Twitter nya, @SBYudhoyono, Senin (19/6/2023). Kompas.com sudah mendapatkan izin dari Partai Demokrat untuk mengutip cuitan tersebut. “Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya, kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY. Belakangan, kata SBY, dalam mimpi itu, dia, Jokowi, dan Megawati naik kereta bersama Presiden ke-8 RI itu. Namun, SBY tidak menyebut siapa figur presidennya. “Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia ke 8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” ungkap dia. Dalam perjalanan itu, SBY, Jokowi, dan Megawati juga menyapa rakyay orang-orang yang pernah dipimpinnya. Akhirnya, masih dalam mimpinya, SBY bercerita bahwa dirinya dan Jokowi pernah singgah di Solo, Jawa Tengah. Setelah itu, SBY melanjutkan perjalanan ke Pacitan dengan menggunakan bus. “Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” imbuh dia. Cuitan SBY itu diposting sehari setelah pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, putri Megawati, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putranya. Keduanya bertemu dan berbincang selama lebih dari 1 jam di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Minggu (18/6/2023) pagi. Dalam pertemuan itu, Puan dan AHY membahas persoalan kebangsaan dan upaya mewujudkan pemilu yang damai. Kisah Mimpi Naik Kereta Bersama, Upaya SBY "Ambil Hati" Mega…  (Fa, Kom, Pol)

Berita Terkait